Suara.com - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti ditetapkan sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance International Social Security Association (ISSA) Periode 2020-2022, dalam TC Health Meeting yang diselenggarakan ISSA secara daring, Kamis (8/4/2021).
ISSA sendiri merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang beranggotakan 158 negara di dunia, dan mempercayakan Indonesia dalam hal ini BPJS Kesehatan sebagai salah satu Ketua Komisi Teknis (Technical Commission) ISSA dari 13 Komisi Teknis yang dibentuk.
Anggota Komisi Kesehatan ISSA (TC Health) terdiri dari negara Algeria, Argentina, Belgia, Perancis, Gabon, Georgia, Hungaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Korea, Peru, Rusia, Rwanda, Turki, dan Uruguay.
Ghufron berharap Komisi Kesehatan ISSA atau TC Health ke depan juga akan berperan dalam memberikan pedoman dan mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta akan terbangunnya adaptasi jangka panjang untuk memperkuat kesiapsiagaan krisis dalam pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Apresiasi Kerja Sama dengan ARSINU
“Peran TC Health dalam memberikan pedoman dan mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini baik dan akan memberikan peluang bagus untuk berbagi pengalaman dari berbagai lembaga jaminan sosial yang menghadapi tantangan serupa. Kami akan memberikan kontribusi penting untuk pemulihan dari krisis ini,” jelas Ghufron.
TC Health selama periode 2020-2022 dengan prioritas tema pada fenomena ageing population, tantangan perluasan cakupan jaminan sosial dan kompilasi studi terkait hubungan antara Universal Health Coverage (UHC) dengan peningkatan Kohesi Sosial dan Inklusi Sosial.
“Dalam kondisi pandemi saat ini pentingnya memastikan cakupan jaminan sosial kesehatan untuk akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu setiap negara harus dapat memastikan bagaimana aspek keberlangsungan finansial program jaminan sosial khususnya kesehatan serta memastikan angka cakupan kepesertaan. Hal ini merupakan hal mendesak mengingat terdapat adanya kerentanan populasi secara global baik di tingkat ekonomi akibat peningkatan angka pengangguran,” paparnya.
Dalam pertemuan selanjutnya, tema yang akan dibahas adalah Improving health insurance systems, coverage and service quality pada 5 Mei 2021 serta Improving Appropriate Care pada 22 September 2021 mendatang. Selain itu, atas hasil kajian TC Health akan dipresentasikan dalam ISSA TC Forum pada 15-29 Juni 2021 mendatang.
Ghufron menjelaskan BPJS Kesehatan juga akan berkontribusi dalam pengumpulan studi dan best practice dalam membangun studi kasus komparatif terkait dengan penurunan ratio gini akibat universal health Coverage di Indonesia dan akan memaparkan penelitian di 3 negara (Indonesia, Turki, dan Uruguay) terkait hal tersebut.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Dukung Anggota ISSA Terkait Perawatan Sosial Jangka Panjang