Hilal: Pengertian, Fungsi dan Jadwal Pemantauan Hilal

Dany Garjito Suara.Com
Minggu, 11 April 2021 | 12:53 WIB
Hilal: Pengertian, Fungsi dan Jadwal Pemantauan Hilal
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilal menjadi salah satu topik yang sering dibahas ketika kita akan memasuki bulan Ramadhan. Biasanya pembahasan ini seputar apakah hilal sudah terlihat atau belum. Salah satu hal yang dilakukan untuk melihat munculnya hilal adalah melalui peneropongan yang juga kerap ditayangkan di beberapa stasiun televisi.

Lantas apakah Hilal itu dan bagaimana bisa kemunculannya menandakan datangnya bulan Ramadhan?

Arti Hilal

Dalam Bahasa Arab Hilal terbentuk dari 3 huruf asal, yaitu ha-lam-lam, sama dengan nasal terbentuknya fi’il (kata kerja) dan tashrif-nya. Hilal diartikan sebagai bulan sabit atau bulan muda yang terlihat pada awal bulan dalam sistem kalender islam.

Baca Juga: Minta-minta Secara Paksa, Satpol PP DKI Cari Pengemis di TPU Jelang Ramadan

Hal ini juga ditegaskan dalam surat Al Baqarah 189 yang memiliki arti:

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung

Melalui surat tersebut dapat diketahui fenomena “Hilal” digunakan sebagai penentu waktu datangnya bulan baru qamariyah atau awal bulan hijriyah sebagai tolak ukur waktu peribadatan umat muslim di dunia, salah satunya penentuan ibadah puasa Ramadan.

Mengapa melihat Hilal?

Seorang astronom amatir, Marufin Sudibyo menyebutkan bahwa melihat hilal dinyatakan secara tekstual dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

Baca Juga: Sidang Isbat: Arti, Tahapan dan Sejarah Sidang Isbat

“Berpuasalah (dan berhari raya) karena melihat Hilal. Jika tidak terlihat maka genapkanlah”

Dengan landasan tersebut maka rukyatul hilal (observasi Hilal) dianggap sebagai ibadah. Selain menentukan awal bulan kalender Islam, hilal juga menentukan awal dua hari raya.

Sementara itu, lembaga yang lain berpedoman rukyatul hilal cukup dilakukan hanya pada awal Ramadhan dan dua hari raya.saja. Sedangkan untuk penentuan awal bulan kalender hijriyah lainnya dapat ditentukan melalui hisab (perhitungan numerik-astronomik) berdasar kriteria parameter-parameter minimal posisi bulan.

Pemantauan Hilal di tahun 1442 H

Pada tahun ini, kita akan memasuki bulan Ramadan 1442 H. Sesuai dengan ketetapan Kementerian Agama (Kemenag), proses pemantauan hilal akan dilakukan pada hari Senin (12/4/2021)oleh Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 16.45 WIB

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI