Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa lebih dari 300 rumah rusak ringan hingga berat akibat gempa dengan magnitudo 6,1 di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Timur.
"Data BNPB hari ini, Sabtu (10/4), pukul 20.00 WIB, lebih dari 300 rumah rusak dengan tingkatan berbeda, dari ringan hingga berat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Ia menyampaikan, BNPB menghimpun sejumlah data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur (Jatim) dengan total rumah rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194 dan rusak ringan (RR) 126.
"Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, antara lain sarana pendidikan 11 unit, tujuh kantor pemerintah, enam sarana ibadah, satu RSUD, dan satu pondok pesantren.
Sedangkan korban meninggal dunia, disampaikan, BNPB masih menunggu verifikasi data dari BPBD. Data meninggal dunia berjumlah 7 jiwa, luka berat 2 dan luka ringan 10 jiwa.
Ia merinci, tiga jiwa korban meninggal dunia di Kabupaten Malang, dua jiwa di Lumajang dan di wilayah perjalanan Lumajang – Malang dua jiwa. Korban luka-luka teridentifikasi di wilayah Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang menginformasikan adanya titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari.
"BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga mengungsi di lokasi pengungsian," katanya.
Baca Juga: Duka Gubernur Jatim untuk Korban Meninggal Akibat Gempa Malang
Catatan dari BPBD Kabupaten Lumajang, disampaikannya, kerusakan rumah teridentifikasi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo).