Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan korban meninggal dunia ataupun hilang akibat bencana alam akibat dari Badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini tercatat sudah 174 warga meninggal dunia dan 48 lainnya masih hilang.
Data warga meninggal dunia dan hilang itu tersebar di sejumlah kotamadya dan kabupaten di NTT. Seperti di Kota Kupang yang tercatat ada 6 meninggal dunia. Lalu di Kabupaten Flores Timur ada 71 warga meninggal dunia dan 5 hilang.
"Ini semuanya berada di Pulau Adonara," kata Doni dikutip dari akun YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (10/4/2021).
Kemudian Kabupaten Malaka 6 meninggal, Lembata 46 meninggal dunia dan 22 warga hilang. Lalu Kabupaten Ende 1 orang meninggal dunia. Setelah itu, di Kabupaten Sabu Raijua 3 meninggal dunia dan lima orang hilang.
Baca Juga: Ratusan Warga Terdampak Banjir-Longsor Kabupaten Lembata Mengungsi di Kebun
Doni sempat mendapatkan informasi dari dari bupati ada dua nelayan asal Sabu Raijua yang sempat ditemukan penjaga pos Australia dan langsung diberikan bantuan untuk dapat kembali ke daerahnya.
"Ada dua nelayan yang ditemukan oleh Coast Guard Australia dan diberikan bantuan berupa bahan bakar dan juga logistik untuk kembali ke Sabu Raijua," tuturnya.
Kemudian kabupaten Alor 28 meninggal, 13 hilang. kemudian Kabupaten Kupang 12 meninggal dan tiga hilang, jadi ini ada penambahan yg terbaru dari kabupaten Kupang.
Kemudian berikutnya adalah kabupaten Sikka 1 meninggal. Sehingga total 174 meninggal, 48 hilang.
Lanjut ke Kabupaten Alor di mana tercatat 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang, Kabupaten Kupang 12 orang meninggal dunia serta 3 orang hilang. Sementara di Sikka tercatat 1 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Tewas, 3 Korban Banjir NTT Ditemukan Masih Hidup
"Sehingga total 174 meninggal, 48 hilang."