Suara.com - Korban banjir bandang dan longsor dampak Badai Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kekurangan tikar dan selimut tebal. Akibatnya, beberapa balita dan lansia yang kedinginan hingga jatuh sakit.
Salah satu warga Desa Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata Robet (35) mengatakan salah satu anaknya yang masih berusia satu tahun sempat diinfus karena muntah-muntah. Mereka sekeluarga mengungsi di posko yang berada di Waipukang.
"Kalau boleh tolong bantuan macam tikar atau selimut itu agak tebal. Ini tikar ini udah posisi di keramik dingin tikarnya pun tipis. Jadi anak tadi pagi pun muntah-muntah," kata Robert saat ditemui di Suara.com di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Sabtu (10/4/2021).
Selain itu, Robert juga mengharapkan adanya bantuan berupa susu dan popok untuk balita. Sebab, banyak pula balita yang mengungsi di posko tersebut.
Baca Juga: Proses Evakuasi SAR Gabungan Berlanjut di Desa Amakaka
"Belum ada sama sekali, sampai sekarang anak belum minum susu," katanya.
Kabupaten Lembata dilanda Badai Siklon Tropis Seroja hingga mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah desa, pada Minggu (4/4/2021) dini hari. Puluhan orang ditemukan meninggal dunia tertimbun dan lainnnya berstatus dalam pencarian.
Dua desa yang terdampak parah ialah Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape dan Desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur.
Hingga Sabtu (10/4/2021) siang sebanyak 18 korban meninggal dunia di Desa Amakaka berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan. Masih ada 10 orang lainnya yang berstatus dalam pencarian.
Sementara di Desa Waimatan, sebanyak 18 korban meninggal dunia juga telah berhasil dievakuasi. Sisanya, sebanyak delapan korban berstatus dalam pencarian.
Baca Juga: SAR Gabungan Lanjutkan Proses Evakuasi di Desa Amakaka Sampai Pesisir