Soal Pejabat Pelni Dicopot, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres

Sabtu, 10 April 2021 | 16:27 WIB
Soal Pejabat Pelni Dicopot, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres
Ketua BKSAP DPR, Presiden SEAPAC, Wakil Ketua GOPAC, Fadli Zon. (Dok : DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tengku Zul menegaskan bahwa tugas petinggi PT Pelni tidaklah sekedar mengurus pengajian, akan tetapi harusnya menutup kerugian ratusan miliar.

"Semestinya tugas petinggi Pelni adalah menutup kerugian ratusan miliar itu. Bukan ngurusi pengajian," jelas Tengku Zul.

Lebih lanjut, Tengku Zul mengatakan PT Pelni seharusnya malu lantaran perusahaan mengalami kerugian besar. Dirinya pun mengaku akan menghindari menggunakan Pelni.

"Apa kalian tidak malu perusahaan rugi besar, malah galaknya ke pengajian yang tidak merugikan apa-apa. Kami suka traveling pakai kapal Pelni, tapi jika begini lebiih baik hindari Pelni," lanjutnya.

Pembatalan Pengajian

Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menjelaskan duduk perkara masalah pembatalan pengajian ini. Dia mengkonfirmasi, memang pejabat yang terlibat telah dicopot, sebagai sikap tegas PT Pelni pada radikalisme.

Dede Budhyarto mengatakan, pencopotan pejabat itu sekaligus peringatan bagi pegawai BUMN agar tidak sembarangan memberi panggung bagi penceramah radikal.

"Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beru ruang sedikitpun BERANGUS," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya, Jumat (9/4/2021).

"Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN," lanjutnya.

Baca Juga: Pengantin Pria Yatim Piatu Nangis Pas Sungkeman, Pernikahan 2 Dekade Kandas

Sementara itu, pejabat PT Pelni yang dipecat oleh direksi karena memberikan izin acara pengajian disebut-sebut bernama Profesor Noorhadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI