Soal Pejabat Pelni Dicopot, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres

Sabtu, 10 April 2021 | 16:27 WIB
Soal Pejabat Pelni Dicopot, Fadli Zon: Akibat BUMN Diisi Relawan Pilpres
Ketua BKSAP DPR, Presiden SEAPAC, Wakil Ketua GOPAC, Fadli Zon. (Dok : DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengomentari keputusan Komisaris PT Pelni yang mencopot salah satu pegawainya.

Pasalnya kajian Islam secara daring sebagaimana diizinkan untuk digelar oleh pegawai PT Pelni itu mengundang sejumlah penceramah yang dituding radikal.

Namun demikian, diketahui bahwa kajian Islam daring dengan penceramah yang dicap radikal tersebut telah dibatalkan.

Menyoroti polemik yang tengah ramai itu, Fadli Zon menyinggung struktur kepengurusan Badan Usaha Milik Usaha (BUMN) yang menurutnya tidak diisi orang profesional.

Baca Juga: Pengantin Pria Yatim Piatu Nangis Pas Sungkeman, Pernikahan 2 Dekade Kandas

Pernyataan itu disampaikan Fadli Zon melalui jejaring Twitter miliknya, @Fadlizon pada Sabtu (10/4/2021).

Fadli Zon menegaskan bahwa polemik itu buntut dari BUMN yang tidak diisi orang-orang profesional, melainkan hanya relawan atau pendukung PIlpres.

"Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi orang-orang tidak profesional atau sekadar balas jasa sebagai relawan atau pendukung Pilpres. Parasit!" tegasnya seperti dikutip Suara.com.

Fadli Zon soal pejabat PT Pelni dicopot (Twitter).
Fadli Zon soal pejabat PT Pelni dicopot (Twitter).

Cuitan Fadli Zon tersebut ditimpali oleh Ustaz Tengku Zulkarnain yang juga menyinggung soal ketidakprofesionalan.

"Rusak bang... Makin tidak profesional sekarang ini. Memalukan saja," tukas Tengku Zul.

Baca Juga: Mudik Dilarang Tapi Wisata Buka, Luqman Hakim: Koordinasi Jadi Barang Mahal

Sebelumnya Tengku Zul juga menyoroti adanya pejabat PT Pelni dicopot gara-gara menggelar kajian Ramadhan.

Tengku Zul menegaskan bahwa tugas petinggi PT Pelni tidaklah sekedar mengurus pengajian, akan tetapi harusnya menutup kerugian ratusan miliar.

"Semestinya tugas petinggi Pelni adalah menutup kerugian ratusan miliar itu. Bukan ngurusi pengajian," jelas Tengku Zul.

Lebih lanjut, Tengku Zul mengatakan PT Pelni seharusnya malu lantaran perusahaan mengalami kerugian besar. Dirinya pun mengaku akan menghindari menggunakan Pelni.

"Apa kalian tidak malu perusahaan rugi besar, malah galaknya ke pengajian yang tidak merugikan apa-apa. Kami suka traveling pakai kapal Pelni, tapi jika begini lebiih baik hindari Pelni," lanjutnya.

Pembatalan Pengajian

Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menjelaskan duduk perkara masalah pembatalan pengajian ini. Dia mengkonfirmasi, memang pejabat yang terlibat telah dicopot, sebagai sikap tegas PT Pelni pada radikalisme.

Dede Budhyarto mengatakan, pencopotan pejabat itu sekaligus peringatan bagi pegawai BUMN agar tidak sembarangan memberi panggung bagi penceramah radikal.

"Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beru ruang sedikitpun BERANGUS," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya, Jumat (9/4/2021).

"Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN," lanjutnya.

Sementara itu, pejabat PT Pelni yang dipecat oleh direksi karena memberikan izin acara pengajian disebut-sebut bernama Profesor Noorhadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI