Aksi Teror di Indonesia Tak Bisa Dilepaskan dari Jaringan Terorisme Global

Sabtu, 10 April 2021 | 16:00 WIB
Aksi Teror di Indonesia Tak Bisa Dilepaskan dari Jaringan Terorisme Global
Ilustrasi terorisme. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputro menyebut, sepanjang lima tahun terakhir, aksi teror di Indonesia yang terafiliasi langsung oleh terorisme global seperti ISIS makin berkurang.

Namun, jaringan tersebut kini lebih banyak bergerak melakukan aksinya lebih secara independen. 

"Di Indonesia dari lima tahun terakhir, tercatat aksi terorisme yang terafiliasi langsung dengan  kelompok terorisme global itu berkurang," kata Ardi dalam diskusi Indonesia di tengah tantangan Terorisme' secara virtual, Sabtu (10/4/2021).

Ardi mengemukakan, aksi terorisme di Indonesia sebenarnya melemah, walau jaringan terorisme global seperti ISIS sudah dinyatakan tidak ada. 

Baca Juga: Mengerikan! Teroris Pasar Rebo Rencanakan Uji Coba Bom di Ciampea Bogor

"Aksi terorisme itu dikatakan melemah. Dengan bubarnya ISIS begitu ya. Serta merta menghambat laju aksi terorisme diberapa negara. Sebetulnya, saya yakin tidak berkurang masih terafiliasi tetapi memang ada gejala independensi aksi-aksi terorisme tersebut," tambah Ardi

Apalagi, Ardi meyakini, jika aksi terorisme yang belum lama ini terjadi di Gereja Katedral Kota Makasar dan Kantor Mabes Polri, sebenarnya tidak bekerja sendiri, tanpa terafiliasi jaringan teroris.

"Walaupun yang terakhir aksi disebut lone wolf .Tapi tidak ada sejatinya aksi terorisme itu lone wolf. Kita akan salah dan keliru. Tapi mudah-mudahan negara dapat menyadari ini bukan lone wolf. Dapat menentukan target sasaran dan lainnya secara sendiri untuk mendapatkan senjata dan yang lainnya begitu," tutup Ardi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI