Bagaimana Nasib Para Guru di Distrik Beoga Setelah Dua Guru Ditembak Mati?

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 10 April 2021 | 14:23 WIB
Bagaimana Nasib Para Guru di Distrik Beoga Setelah Dua Guru Ditembak Mati?
Peti jenazah dua guru korban penembakan oleh KKB diturunkan dari pesawat Dabi Air dan dimasukan ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, Sabtu (10/4/2021). ANTARA/Evarianus Supar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Papua telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait keamanan guru di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pascapenembakan yang menewaskan dua tenaga pendidik.

Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy  berharap kepala daerah melakukan konsolidasi dengan unsur Forkompimda setempat untuk mencari solusi atas permasalahan yang tengah terjadi.

"Kami merasa prihatin atas kejadian yang menyebabkan dua guru di Beoga meninggal," katanya.

Dance bersyukur pimpinan OPD terkait sudah melakukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi hal-hal lain ke depannya.

Baca Juga: Dua Guru Meninggal Ditembak KKB, Anggota DPR: Polisi Harus Tangkap Pelaku

"Kami juga ingin mengingatkan bahwa negara selalu hadir bagi guru-guru tersebut sehingga diharapkan dapat sedikit menenangkan," ujarnya.

Dia berharap para tenaga pendidik ini dapat bertahan di tempat tugasnya karena pelayanan yang sudah diberikan dan dilakukan pasti mendatangkan hal baik.

Kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kembali berulang. Pada Jumat (9/4/2021), petang, seorang guru SMP Negeri 1 Beoga ditembak hingga meninggal dunia.

Kapolres Puncak Komisaris Polisi I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini.

"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Nyoman.

Baca Juga: Guru Yonatan Ditembak KKB Saat Cari Terpal untuk Tutupi Jenazah

Korban tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat petang sekitar pukul 16.45 WIT.

Sehari sebelumnya, Kamis (8/4) pagi, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru, Oktovianus Rayo (42), juga tewas ditembak KKB yang mendatangi kiosnya.

Nyoman menyebutkan bahwa jenazah Yonathan kini sudah berada di Puskesmas Beoga bersama jenazah Oktovianus.

Informasi lain menyebutkan bahwa KKB sempat menculik Kepala SMP Negeri 1 Julukoma Junaedi Arung Salele, namun dapat dibebaskan dan yang bersangkutan mendapat pengamanan oleh anggota TNI di Koramil Beoga. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI