Warga Korban Bencana ke Bupati Lembata: Jangan Pulangkan ke Desa Ini Lagi

Jum'at, 09 April 2021 | 18:06 WIB
Warga Korban Bencana ke Bupati Lembata: Jangan Pulangkan ke Desa Ini Lagi
Bencana banjir bandang dan longsor akibat badai siklon tropis seroja di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Desa Waematan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), berharap pemerintah daerah dapat segera merelokasi tempat tinggal mereka pasca terjadinya bencana banjir bandang dan longsor akibat badai siklon tropis seroja.

Mereka tidak ingin melulu dihantui dengan perasaan takut akan terjadi bencana.

Kepala Desa Waematan, Mus mengatakan bahwa wilayahnya berada titik potensi bencana. Mengingat letak Desa Waematan berada di antara kaki Gunung Ile Ape dan Laut Flores.

"Kami berharap pemerintah jangan pulangkan kami ditempat yang sama di Desa Waematan ini lagi," kata Mus saat ditemui Suara.com di tengah proses evakuasi korban di Desa Waematan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Kala Fransiskus, Korban Banjir Bandang Lembata Dapat Jaket Dari Jokowi

Warga Desa Waimatan tercatat beberapa kali mengungsi akibat bencana. Pada tahun 2012 seluruh warga mengungsi ke Kota Lewoleba akibat bencana gempa dan erupsi Gunung Ile Ape.

"Kita tiga desa ini menjadi imbas, sehingga kita wanti-wanti. Sampai akhirnya di 2017 terjadi bencana gempa yang sangat luar biasa lagi, kita semua kembali diungsikan ke Lewoleba," kata Mus.

Sejak itu, Mus melakukan upaya negosiasi kepada warganya untuk mau direlokasi. Warga akhirnya berkomitmen untuk menerima direlokasi.

"Kita juga sudah ajukan ke pemerintah kabupaten," ungkap Mus.

Kendati begitu, permohonan relokasi warga Desa Waematan tak kunjung direalisasikan oleh pemerintah kabupaten. Sampai pada akhirnya mereka kembali tertimpa bencana erupsi Gunung Ile Ape pada September 2020.

Baca Juga: Kunjungan ke NTT, Jokowi Beri Dua Jaket Kesayangan ke Korban Banjir Bandang

"Tahun 2020 itu terjadi erupsi lagi dan kita diungsikan lagi ke tempat yang sama di Lewoleba. Ketika itu kita berharap tidak dipulangkan ke kampung ini lagi. Tetapi pada titik terakhir kita dipulangkan kembali di tanggal 3 Januari 2021 sampai akhirnya kembali terjadi bencana seperti ini lagi," keluhnya.

Siklon Seroja

Banjir dan longsor terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi NTT akibat badai siklon tropis seroja pada Minggu (4/4) dini hari. Salah satu yang terdampak yakni Kabupaten Lembata.

Ada dua desa di Kabupaten Lembata yang terdampak cukup parah akibat bencana ini. Keduanya yakni Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape dan Desa Waematan, Kecamatan Ile Ape Timur.

Sebanyak sembilan orang dilaporkan hilang akibat bencana banjir dan longsor di Desa Amakaka. Hingga kekinian seluruhnya belum ditemukan.

Sedangkan di Desa Waematan tercatat sebanyak 26 orang dilaporkan hilang. Hingga, Kamis (8/4) malam sebanyak 15 orang telah ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam keadaan tewas tertimbun bebatuan berukuran besar dari Gunung Ile Ape.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI