SDN 03 Manggarai Bakal Lockdown Jika Guru atau Murid Terpapar Corona

Jum'at, 09 April 2021 | 12:03 WIB
SDN 03 Manggarai Bakal Lockdown Jika Guru atau Murid Terpapar Corona
Suasana sekolah tatap muka di SDN 03 Manggarai, Jakarta Selatan. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - SD Negeri Manggarai 03 di Tebet, Jakarta Selatan ditutup selama tiga hari jika ditemukan guru atau siswa yang positif COVID-19, menyusul program uji coba sekolah tatap muka di sekolah itu.

"Jika ditemukan ada yang positif, kami tutup sementara selama tiga hari," kata Kepala SDN Manggarai 03 Sri Kadarti di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat.

Menurut dia, selama penutupan sekolah akan disemprot disinfektan melalui kelurahan atau kecamatan. Meski demikian, ia berharap kasus positif akibat virus SARS CoV-2 itu tidak muncul dalam ujo coba sekolah tatap muka.

Hal itu, lanjut dia, karena para siswa sudah menerapkan protokol kesehatan dengan melengkapi diri masker dan sanitasi tangan.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Berisiko Munculkan Klaster Baru, Apa Kata IDAI?

Tak hanya itu, lanjutnya, sebelum mengikuti belajar tatap muka di sekolah, para siswa baru diperkenankan mengikuti kelas jika mendapat persetujuan orang tua.

Sedangkan selama di sekolah, pihaknya juga menyiapkan protokol kesehatan ketat, mulai mengukur suhu tubuh hingga mengarahkan siswa cuci tangan dan menggunakan masker.

Mereka juga dilarang keluar kelas untuk menghindari kerumunan dan tidak diperbolehkan makan selama berada di sekolah masa uji coba.

Di sekolah yang berlokasi di Jalan Manggarai Utara V Nomor 6 itu total siswa dari kelas I hingga VI mencapai 278 orang.

Namun, yang bisa mengikuti sekolah tatap muka hanya kelas IV, V dan VI yang diadakan bergiliran seminggu sekali, masing-masing pada Senin, Rabu dan Jumat dengan jumlah pelajar mencapai total 106 orang.

Baca Juga: Guru Sudah Divaksin, Emang Jamin Siswa Enggak Tertular Covid-19?

Setiap kelas, diisi sekitar 10-12 siswa dengan menerapkan standar dan protokol kesehatan.

Setiap Selasa, Kamis dan Sabtu pada setiap kelas akan dibersihkan dan disemprot disinfektan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan sekolah harus ditutup jika ada siswa dan guru yang positif COVID selama uji coba hingga 29 April 2021 itu.

"Ini uji coba. Harapannya, tidak ditemukan kasus COVID saat anak-anak mulai pembelajaran untuk itu wali kelas betul-betul menyeleksi anak-anak. Mereka dilacak termasuk mengajak Puskesmas," katanya ketika meninjau uji coba belajar tatap muka di SMKN 15 Jakarta, Rabu (7/4).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI