Suara.com - Sejumlah petani Kabupaten Subang mempercepat masa tanam memasuki musim tanam gadu 2021 karena saat ini, keberadaan pupuk bersubsidi di kios resmi telah tersedia. Bahkan, cukup melimpah, ditambah dengan pasokan air untuk tanam yang memadai.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Kementan terus berupaya menjamin kelancaran distribusi dan kemudahan petani guna mengakses pupuk subsidi dengan mengambil langkah tegas.
Kementan juga telah mengumpulkan para distributor untuk memberikan kemudahan kepada petani guna mengakses pupuk bersubsidi yang sudah tersuplai di tingkat kios, walau belum memiliki kartu tani.
"Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan terutama pada masa pandemi Covid-19 ini," ujar Syahrul, Kamis (8/4).
Baca Juga: Kementan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Majalengka Aman
Ia menegaskan, pemerintah juga berkomitmen untuk serius memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani. Karenanya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui tambahan pupuk bersubsidi dengan volume 1 juta ton, atau senilai Rp 3,14 triliun.
Hal itu, lanjut Syahrul, mengingat sektor pertanian memiliki peran vital dalam menyelamatkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan rakyat di saat pandemi Covid-19.
“Dikuranginya alokasi pupuk subsidi di tahun ini, memang membuat Kementerian Pertanian menjadi lebih selektif dalam pendistribusian pupuk subsidi. Tapi kita bisa pastikan stok pupuk yang ada di gudang pabrik pupuk aman, artinya mencukupi. Kita juga berusaha agar aloksi pupuk subsidi bisa ditambah agar pertanian maksimal,” oapar Syahrul.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam mendengar keluhan petani di sejumlah daerah mengenai keberadaan pupuk, termasuk di Subang ini.
"Kita sudah menyiapkan berbagai langkah dan strategi untuk mengamankan kebutuhan pupuk para petani. Salah satu upaya yang kita tempuh adalah melakukan realokasi pupuk subsidi tersebut," ujar Sarwo Edhy.
Baca Juga: Kementan Usulkan 3 Skema Distribusi Pupuk Subsidi ke DPR, Ini Rinciannya
Ketua KTNA Kabupaten Subang Otong Wiranta mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari anggota jika saat ini petani langsung mempercepat tanam karena pupuk dan airnya sudah tersedia sehingga mereka bersemangat untuk segera mengolah sawah.
"Padahal, di Subang ini masih dalam tahap panen raya. Namun, petani yang sudah panen, justru mempercepat tanam. Soalnya, pupuk subsidinya melimpah dan air juga tersedia," ujar Otong.
Dengan kondisi ini, lanjut Otong, pihaknya turun ke lapangan. Tujuannya, untuk memantau kios-kios pupuk bersubsidi apakah pupuk tersebut tersedia banyak atau tidak mengingat saat ini petani lebih memilih mempercepat tanam sehingga dalam kurun waktu sebulan ke depan kebutuhan pupuk di wilayah ini bisa meningkat tajam.
Pihaknya sudah mengecek gudang pupuk. Salah satunya, milik PT Bumi Persada Sejati, yang merupakan distriburtor pupuk bersubsidi. Hasilnya, stok pupuk bersubdisi melimpah sehingga petani tak perlu khawatir.
Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Dawuan mulai mendatangi kios untuk membeli pupuk. Para petani tersebut bisa tersenyum lega sebab pupuk dipastikan tersedia. Seperti terpantau di Kios Hans Tani Jaya, para petani berdatangan untuk memesan pupuk.
Juherdi (37), petani asal Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, mengatakan, setelah mendapat kartu tani, dirinya sudah bisa membeli pupuk subsidi yang sudah tersedia. Harganya juga cukup terjangkau serta transaksinya cukup mudah.
"Data saya sudah ada di e-RDKK (elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok), tinggal beli pupuk dengan kartu tani. Prosesnya mudah dan pupuknya ada. Jadi, semakin semangat untuk segera tanam," ujar petani yang baru panen sepekan yang lalu ini.