Demi Dapat Tambahan Vaksin Sinovac, Jokowi Diminta Nego Langsung ke China

Agung Sandy Lesmana | Stephanus Aranditio
Demi Dapat Tambahan Vaksin Sinovac, Jokowi Diminta Nego Langsung ke China
Presiden Jokowi. [Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Jadi kita mencari bumper, cadangan, kalau 100 juta ini ilang ke mana kita bisa kejar dalam waktu singkat tahun ini," lanjut Budi.

Diketahui, 100 juta dosis vaksin Covid-19 terlambat datang ke Indonesia akibat kebijakan embargo dari sejumlah negara produsen vaksin, vaksinasi bulan April tersendat.

100 juta dosis vaksin itu didatangkan melalui skema multilateral dengan GAVI sebanyak 54 juta secara gratis, yang seharusnya datang 11 juta pada Maret-April, ditunda ke Mei 2021.

Sementara 50 juta vaksin melalui mekanisme bilateral melalui PT Bio Farma ke AstraZeneca yang rencananya bisa didatangkan tahun ini harus dicicil; 20 juta dosis tahun ini, 30 juta sisanya diundur ke 2022.

Hal ini membuat progress vaksinasi Covid-19 di tanah air berjalan lambat pada bulan ini, sebab PT Bio Farma juga tengah melakukan perawatan terhadap alat produksi sehingga bahan baku vaksin Sinovac juga tak terlalu banyak yang bisa diproduksi.

Baca Juga: Ajak Orang Kaya Penyintas Kanker Berobat ke RSK Dharmais, Menkes: Bisa Subsidi Pasien Tak Mampu