Jutaan Warga Belum Divaksin, DPR Sebut Tindakan Anies Buka Sekolah Berisiko

Kamis, 08 April 2021 | 09:42 WIB
Jutaan Warga Belum Divaksin, DPR Sebut Tindakan Anies Buka Sekolah Berisiko
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmat Handoyo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertimbangkan ulang pembukaan sekolah tatap muka. Ia menyarankan agar rencana yang sedang dilakukan tahap uji coba itu ditunda.

Masukan Rahmat itu menyusul data vaksinasi Covid-19 yang baru mencapai target 1,8 juta dari total warga DKI yang diperkirakan memcapai 11 juta orang. Artinya mayoritas warga Jakarta atau sebanyak 9 juta orang belum divaksin.

Penundaan sekolah tatap muka kata Rahmat juga harus mempertimbangkan jumlah sebaran kasus positif Covid-19 yang setiap harinya belum terjadi penurunan yang besar. Meski diakui Rahmat melandi, tetapi angka sebarannya stagnan di kisaran 5 ribu sampai 7 ribu kasus per hari.

"Ini juga cukup mengkhawatirkan kalau kita paksakan untuk di Jakarta itu sekolah tatap muka ya. Saya kira sebelum kita ada tanda-tanda yang sangat positif, saya kira kita lebih baik menunda lebih dahulu sambil kita menunggu proses jumlah yang divaksin itu juga sudah sangat signifikan," kata Rahmat saat dihubungi, Kamis (8/4/2021).

Rahmat mengatakan dengan jumlah vaksin terbatas, pemerintah tentunya menggunakan skala prioritas dalam melakukam vaksinasi kepada masyarakat. Sejauh tahap vaksinasi di Jakarta belum menyeluruh, ia berharap agar Pemprov DKI lebih bersabar untuk menunda sejenak ketimbang memaksakan pembukaan sekolah tatap muka.

"Kenapa? Karena kalau di Jakarta itu pastikan muridnya banyak, beda dengan di kampung-kampung ya itu satu kelas paling hanya 10 (siswa) terutama di SD-SD negeri satu kelas, jadi proses pengawasannya masih bisa diawasi dengan ketat.

Sekolah Tatap Muka (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Sekolah Tatap Muka (Suara.com/Stephanus Aranditio)

"Tetapi kalau sudah satu kelas bisa 50, 40 (siswa) itu saya kira juga crowded. Belum lagi jumlah kelasnya berapa sampai 12 kelas, itu juga berisiko untuk kita kalau kita paksakan sekolah tatap muka," kata dia

9 Juta Warga Belum Divaksin

Baca Juga: Disdik DKI: Laporkan jika Ada Sekolah Langgar Prokes Belajar Tatap Muka

Sebanyak 9 juta warga Jakarta belum divaksin COVID-19. Namun, Gubernur Anies sudah berani buka sekolah se-Jakarta 7 April mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI