Suara.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan pada Kamis (8/4/2021) mulai membeberkan tindakan eksekutif soal senjata setelah serangkaian penembakan massal di awal masa jabatannya di Gedung Putih memberi tekanan pada upaya sekian lama untuk memperketat kepemilikan senjata api.
Pengumuman tersebut diperkirakan mencakup deklarasi presiden yang pada akhirnya dapat meminta orang-orang yang membeli "senjata siluman" rakitan sendiri yang tidak dapat dilacak untuk menjalani pemeriksaan latar belakang, kata satu orang yang mengetahui situasi tersebut.
Langkah tersebut adalah salah satu dari beberapa tindakan yang telah dikerjakan oleh pemerintah selama berbulan-bulan untuk mencoba membatasi kekerasan senjata tanpa memulai pertarungan hukum, yang dapat menyebabkan pengadilan dengan cepat membatalkan kebijakan tersebut.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, Rabu (7/4), mengonfirmasi bahwa Biden akan membahas masalah tersebut pada Kamis. Psaki menolak untuk memberikan perincian.
Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) AS mengatakan lebih dari 30 persen senjata ilegal yang disita di beberapa wilayah California adalah "senjata siluman", tetapi saat ini senjata tersebut tidak diatur sebagai senjata api yang memerlukan pemeriksaan latar belakang.
Penembakan massal pada April di Georgia dan Colorado telah menekan Gedung Putih untuk bertindak, karena Kongres kemungkinan tidak akan dengan cepat mengesahkan undang-undang seperti itu.
Baca Juga: Rencana Biden Ajukan Proposal Infrastruktur 2 Triliun Dolar Tuai Tantangan
Aktivis pengendalian senjata telah diundang ke acara Gedung Putih pada Kamis, menurut orang lain yang mengetahui pergerakan tersebut. Departemen Kehakiman tidak menanggapi permintaan komentar.
"Presiden akan berbicara lebih banyak besok," kata Psaki kepada wartawan.
Psaki mengonfirmasi kepada wartawan bahwa Biden telah memilih David Chipman, mantan agen khusus ATF, untuk menjabat sebagai direktur ATF. Aktivis pengendalian senjata dan beberapa rekan Demokrat Biden di Kongres sebelumnya memohon kepada Gedung Putih untuk menunjuk seseorang untuk jabatan tersebut.
Chipman adalah penasihat Giffords, sebuah organisasi pencegahan kekerasan senjata yang dipelopori oleh mantan anggota parlemen Gabrielle Giffords, yang selamat dari penembakan massal pada 2011 di Arizona. (Sumber: Antara/Reuters)
Baca Juga: Lagi! Penembakan Brutal di AS, Empat Orang Tewas Termasuk Anak-anak