Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Tatap Muka Terbatas 2021

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 April 2021 | 19:00 WIB
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Tatap Muka Terbatas 2021
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah (PHBS) Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 2021 - Seorang Guru membantu memakaikan pelindung wajah kepada murid pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana penerapan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS di sekolah saat pembelajaran tatap muka 2021 sekarang ini? Simak penjelasannya berikut.

Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ditegaskan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, harus segera dilaksanakan. Hal ini mengacu pada Surat keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengenai penyelenggaraan belajar tatap muka. Pemerintah pusat telah melimpahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk perizinan belajar tatap muka tahun 2021.

Meski demikian, setiap sekolah yang menyelenggarakan belajar tatap muka terbatas harus menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Catatan pentingnya adalah seluruh guru dan tenaga kependidikan telah menerima vaksinasi 2 kali. Selain itu, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah juga tak boleh dilonggarkan.

Baca Juga: UNS Mulai Gelar Uji Coba PTM, Mahasiswa Wajib Bawa Surat Tes Swab

Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

Salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan belajar tatap muka di setiap sekolah adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS adalah serangkaian perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, kelaurga, kelompok, dan masyarakat secara mandiri di bidang kesehatan dan turun aktif mewujudkan kesehatan masyarakat. 

PHBS di lingkungan pendidikan sangat perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh siswa, guru, tenaga kependidikan, dan warga sekolah lainnya. 

Terdapat beberapa indikator PHBS di tingkat sekolah, seperti:

  1. Kantin sehat
  2. Cuci tangan dengan air dan sabun
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Memberantas jentik nyamuk
  5. Membawa makanan sehat setiap hari
  6. Tidak merokok
  7. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  8. Memelihara kebersihan diri
  9. Memelihara kesehatan jiwa
  10. Memelihara kesehatan reproduksi

Upaya Penanaman PHBS di Sekolah

Baca Juga: Tinjau PTM, Wagub DKI ke Siswa: Suka Belajar dari Rumah atau Sekolah?

Selain memperhatikan beberapa indikator PHBS di atas, diperlukan pula upaya-upaya penanaman perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah di tengah masa pandemi Covid-19.

  1. Peningkatan Literasi Kesehatan
    Contohnya seperti peningkatan literasi kesehatan untuk seluruh warga satuan pendidikan. Pemahaman terkait perilaku standar yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona. Hal ini bisa dimulai dari hal-hal dasar seperti penerapan 3M, aktivitas fisik dan kebugaran serta menjaga pola makan sehat.
  2. Pemberdayaan Masyarakat Sekolah
    Selanjutnya upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat sekolah dengan berbagai gerakan kesehatan di sekolah. Misalnya Gerakan sekolah KTR (Kawasan Tanpa Rokok), CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), Gerakan Gigi Sehat Senyum Berseri, dan sebagainya.
  3. Penggunaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
    Terakhir memaksimalkan penggunaan fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS sebagai sarana kesehatan utama di sekolah perlu dilakukan program pembinaan dan pengembangan UKS.

Itulah beberapa indikator PHBS dan upaya penanaman PHBS di lingkup sekolah. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah wajib diperhatikan. Semoga informasi ini bermanfaat dan taatilah protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka.

Kontributor : Yulia Kartika Dewi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI