Balas Dendam, Israel Serang Kapal Iran di Laut Merah

Rabu, 07 April 2021 | 14:13 WIB
Balas Dendam, Israel Serang Kapal Iran di Laut Merah
Ilustrasi bendera Iran. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan Israel menyerang kapal Iran di Laut Merah untuk balas dendam atas serangan sebelumnya yang dilakukan Iran terhadap kapal Israel.

Menyadur Times of Israel Rabu (07/04) pejabat AS mengatakan pada The New York Times bahwa Israel menyerang kapal itu sekitar pukul 07:30 waktu setempat pada hari Selasa.

Peristiwa itu terjadi ketika AS dan Iran melakukan pembicaraan tak langsung tentang kesepakatan nuklir Iran 2015 di mana Israel sangat menentang hal kesepakatan itu.

Sementara Israel belum mengomentari serangan ini, kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, melaporkan bahwa kapal berbendera Iran, Saviz, terkena ranjau limpet.

Baca Juga: Pengamat: Serangan ke Mabes Aksi Balas Dendam Penangkapan Terduga Teroris

"Saviz telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim untuk mengawal kapal komersial."

Polisi menggunakan meriam air saat warga Israel memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Israel, Sabtu (18/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/ Ammar Awad/foc/djo (REUTERS/AMMAR AWAD)
(Ilustrasi) Warga Israel saat memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Israel, Sabtu (18/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/ Ammar Awad/foc/djo (REUTERS/AMMAR AWAD)

Laporan media Arab mengklaim kapal itu adalah kapal pengumpul intelijen yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).

The New York Times mengatakan kapal untuk memerangi perompak, menjadikannya kapal militer pertama yang diserang dalam perang bayangan Israel-Iran.

Media Iran menunjukkan api dan asap di atas kapal, dengan tingkat kerusakan yang tak dijelaskan. Tidak diketahui apakah ada korban jiwa dalam seranga ini atau tidak.

Pejabat AS itu mengatakan serangan itu kemungkinan sudah diatur waktunya untuk membiarkan kapal induk Amerika, Dwight D. Eisenhower, menjauh dari daerah itu.

Baca Juga: Jelang MotoGP Doha 2021, Jack Miller Siap Balas Dendam

"Kapal induk itu berada sekitar 200 mil jauhnya pada saat serangan," katanya sembari mengatakan Amerika Serikat tidak bertanggung jawab atas serangan itu.

Perusahaan intelijen ImageSat mengatakan citra satelit menunjukkan kapal itu hampir tidak bergerak dalam dua tahun terakhir, memperkuat kecurigaan bahwa kapal itu digunakan untuk memantau aktivitas maritim.

Dalam laporan Oktober 2020, Institut Angkatan Laut AS mengatakan bahwa Saviz "kemungkinan adalah pangkalan depan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) rahasia."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI