Suara.com - Hari pertama pembukaan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah Jakarta sudah rampung pada Rabu (7/4/2021) siang. Para murid langsung diminta untuk pulang dan tak lagi keluyuran main ke tempat lain.
Seperti yang dilakukan di SDN 07 Ciracas, Jakarta Timur. Seorang guru bernama Kamil yang berjaga di depan gerbang meminta agar para siswa langsung pulang.
"Langsung pulang ya jangan main, langsung pulang," ujar Kamil di lokasi, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Curhat Ortu Setahun Anak Sekolah Daring: Paket Internet Boros Banget!
Pantauan suara.com, para siswa keluar dari kelas secara bergantian. Guru di dalam kelas memanggil satu persatu siswa untuk beranjak pulang.
Setelah berpamitan tanpa bersalaman, mereka juga berjalan satu arah ke arah gerbang di jalur yang sudah disiapkan. Sebelum pulang para siswa juga dicek suhu tubuhnya.
Kebanyakan orang tua siswa sudah menunggu di depan gerbang untuk menjemput anaknya.
Salah seorang siswa kelas 5 SD bernama Radian mengaku senang dengan kegiatan belajar tatap muka. Ia mengaku lebih semangat sekolah ketimbang belajar online.
"Iya enak begini ketemu teman, guru," kata Radian.
Baca Juga: Guru SD Ngeluh Pakai Face Shield di Kelas: Pengap Banget, Mata jadi Buram
Di hari pertama pembukaan sekolah, SDN 07 Ciracas yang termasuk salah satu dari 85 sekolah yang mengadakan pembelajaran tatap muka ini dihadiri 76 siswa kelas 5 SD. Mereka belajar selama 2,5 jam mulai pukul 08.00 WIB.
Pantauan Suara.com, sekitar pukul 07.15 WIB, para siswa berdatangan satu-persatu ke gerbang sekolah. Kebanyakan dari mereka diantar oleh orang tuanya menggunakan kendaraan motor roda dua.
Para siswa terlihat sudah menggunakan masker begitu sampai sekolah. Bahkan beberapa di antaranya memakai pelindung wajah atau face shield.
Begitu masuk, mereka langsung diminta untuk mencuci tangan oleh dua orang guru bernama Kamil dan Sulaiman. Terlihat ada dua washtafel yang disediakan di gerbang masuk.
"Cuci tangan dulu, satu-satu," ujar Kamil di lokasi, Rabu pagi.
Setelah itu para siswa satu-persatu dicek suhunya oleh Sulaiman yang memegang thermo gun. Setelah suhu tubuh siswa dinyatakan normal, mereka langsung masuk ke sekolah tanpa perlu bersalaman dengan guru.
Orang tua yang mengantar menggunakan kendaraan roda dua juga diminta langsung putar balik sesuai penunjuk arah yang dibuat. Batas antar siswa juga dimajukan, sekitar 50 meter dari biasanya.
Kamil mengatakan hari ini hanya satu kelas, yakni kelas 5 yang masuk sekolah. Sementara sisanya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring atau online.
"Iya dari Dinas (Pendidikan) kan aturannya hanya satu kelas yang masuk tiap minggu," kata Kamil.
Selain itu juga jam masuk sekolah diundur menjadi 07.30 WIB.
"Kan biasanya 06.30 WIB," kata Kamil yang biasanya mengajar olahraga.
Sementara itu, Sulaiman menjelaskan ada beberapa orang tua siswa yang tak mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah memakluminya dan mempersilahkan anak untuk belajar di rumah.
"Ada sih 1-2 siswa yang orang tuanya enggak ngebolehin. Tapi sedikit, sekitar 75 persen lebih sih izinin anaknya sekolah biasa," pungkasnya.