Minta Kelas Dibuka Terus, Ortu: Sekolah Online Tak Bisa Dicerna Otak Anak

Rabu, 07 April 2021 | 11:34 WIB
Minta Kelas Dibuka Terus, Ortu: Sekolah Online Tak Bisa Dicerna Otak Anak
Hari pertama masuk sekolah di SDN Cipete Utara 15, Rabu (7/4/2021). (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"71 siswa itu dibagi 2 sesi juga. Total seluruh siswa dari kelas 4-5 ada 192. Yang tidak ikut pembelajaran tatap muka, tetap masuk melalui virtual tadi," kata Tri di lokasi.

Tri melanjutkan, setelah selesai belajar, para siswa diharuskan keluar melalui pintu gerbang belakang. Dengan demikian, cara tersebut diyakini mampu mengurai kontak fisik antarsiswa.

"Nanti anaknya pulang lewat pintu belakang, jadi tidak ada kontak dengan temennya. Jadi bener-bener belajarnya efektif. Nah tadikan 32 yang tidak diizinkan 6 jadi tetep ada kelas melalui virtual, 6 siswa itu. Tetap dilayani gurunya dari rumah," sambungnya.

Pantauan di ruang kelas, para siswa terpantau menggunakan masker sekaligus faceshield. Tri menyebut, pihak sekolah telah memberikan imbauan sebelum para siswa datang ke sekolah untuk memakai masker dan faceshield.

Sebagai catatan, hanya siswa kelas empat sampai enam saja yang bisa sekolah secara tatap muka. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dibagi dalam dua sesi.

"Tapi dari rumah juga kita sudah ingatkan supaya siswa pakai masker dan faceshield. Dan tidak boleh berkerumun dengan temannya," beber Tri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan durasi pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Lalu hanya materi-materi esensial yang bakal disampaikan.

"Durasi belajar terbatas antara 3 sampai 4 jam," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Tak hanya itu, kelas di setiap jenjang hanya masuk sekolah satu kali dalam sepekan. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi dan sebagiannya akan melakukan pembelajaran daring atau online.

Baca Juga: Antusias Sekolah Tatap Muka Perdana di Jakarta

"Jumlah peserta didik terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI