Pilu! Anak-anak Myanmar Sembunyi di Lubang saat Dibom Junta Militer

Selasa, 06 April 2021 | 15:27 WIB
Pilu! Anak-anak Myanmar Sembunyi di Lubang saat Dibom Junta Militer
Foto anak-anak di Myanmar yang bersembuni di sebuah lubang berlindung dari bom.[AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah anak-anak dan balita di Myanmar tertangkap kamera harus bersembunyi di lubang untuk berlindung dari serangan bom yang dilancarkan militer.

Menyadur News.com.au, Selasa (6/4/2021), foto-foto memilukan itu menunjukkan anak-anak, termasuk balita, bersembunyi di lubang setelah desa mereka dibombardir junta militer.

Foto-foto yang diterima AFP tersebut diambil di distrik Pupun Myanmar, dekat perbatasan dengan Thailand, selama akhir pekan.

Foto-foto itu menunjukkan anak-anak terlihat merunduk untuk berlindung sementara seorang balita tampak menangis ketakutan.

Baca Juga: 5 Lagu Anak Jaman Dulu, Auto Nostalgia

AFP melaporkan anak-anak tersebut melarikan diri dari serangan udara yang dilakukan oleh militer di desa mereka.

Orang dewasa dan anak-anak etnis Karen menggali tempat perlindungan di hutan, setelah terjadi pertempuran antara etnis Karen National Union (KNU) dan militer selama akhir pekan.

KNU merebut pangkalan militer di negara bagian Karen timur dan menewaskan 10 perwira militer.

Junta militer kemudian membalas dengan serangan udara dan KNU mengatakan sekitar 12.000 orang telah mengungsi akibat serangan tersebut.

Sekitar 2.780 warga sipil melarikan diri melintasi perbatasan tetapi pemerintah Thailand mengatakan mayoritas sekarang telah kembali ke Myanmar.

Baca Juga: Warga Lampung Jadi Pelaku Bajing Loncat Boks Bawa Mainan Anak-Anak

Anak-anak kini menjadi sasaran serangan mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan di Myanmar yang mendukung junta.

Pada Senin (5/4) seorang ayah mengungkapkan jika dia menemukan putrinya tewas. Ia curiga jika sang buah hati ditembak mati oleh anggota pasukan keamanan saat bermain di rumah.

Setidaknya 43 anak dilaporkan tewas oleh angkatan bersenjata, menurut organisasi hak asasi Save the Children.

Kelompok itu mengatakan negara Myanmar berada dalam "situasi mimpi buruk", dengan korban termuda yang diketahui baru berusia enam tahun.

"Ini adalah skenario mimpi buruk yang sedang berlangsung," sebut kelompok itu. "Anak-anak yang tidak bersalah memiliki masa depan dan tanpa perlu direnggut secara brutal dari mereka."

Lebih dari 2.500 orang telah ditahan sejak kudeta tersebut, menurut kelompok Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Kelompok tersebut juga mencatat korban tewas sebanyak 564 pada hari Minggu (4/4), setelah pasukan keamanan terus menggunakan kekuatan mematikan kepada demonstran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI