Menkes: Vaksin Masih Efektif Lawan Varian Baru Covid-19 di Indonesia

Bangun Santoso | Stephanus Aranditio
Menkes: Vaksin Masih Efektif Lawan Varian Baru Covid-19 di Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin / [Sekretariat Presiden]

"Data yang kita terima sampai sekarang masih bisa, beberapa vaksin efikasinya akan menurun tapi masih bisa memberikan proteksi,"

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini masih efektif melawan berbagai mutasi virus Covid-19.

Budi menyebut, sejauh ini WHO baru menentukan tiga mutasi virus yang dianggap lebih berbahaya yakni B117 asal Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan P1 asal Brasil.

"Data yang kita terima sampai sekarang masih bisa, beberapa vaksin efikasinya akan menurun tapi masih bisa memberikan proteksi," kata Budi dalam Forum Indonesia Bangkit, Selasa (6/4/2021).

Dia mencontohkan, di Inggris yang sudah menjalankan vaksinasi secara masif tidak terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga, padahal negara lain di Eropa tengah mengalami gelombang ketiga.

Baca Juga: Saat Shin Tae-yong Bertaruh Nyawa: Penyakit Kronis Saya Memburuk

"Ada buktinya tidak? ada, jadi kalau kita lihat lonjakan ketiga atau thridh wave itu terjadi di eropa kecuali beberapa negara kecuali inggris, inggris tidak terjadi lonjakan ketiga seperti Prancis, Belanda, Jerman, dan lainnya, karena vaksinasi di inggris sudah tinggi, itu bukti vaksinnya bisa meredam strain baru," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengumumkan virus corona baru E484K telah masuk Indonesia melalui Jakarta.

Varian E484K ini merupakan hasil mutasi dari varian B117 asal Inggris, sifatnya mirip mirip dengan dengan B117 walaupun tidak terlalu menonjol.

Varian E484K diduga menular lebih cepat dari B117, sehingga akan ada lebih banyak lagi orang yang tertular. Bahkan disebut bisa meloloskan diri dari sistem kekebalan tubuh (antibodi) termasuk yang dihasilkan dari vaksin.

Baca Juga: Gejala HMPV: Lebih Mirip Flu atau COVID-19?