Suara.com - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah membuka kembali jalur pendakian di masa pandemi. Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto mengatakan, jalur pendakian di Gunung Gede Pangrango telah dibuka sejak sebulan lalu.
Namun, pihaknya membatasi kuota bagi para pendaki.
"Sudah kami buka tetapi pandemi ini kuotanya diturunkan 35 persen. Sejak 5 Maret kita sudah buka," ujar Wahju di TNGGP, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (6/4/2021).
Meski sudah membuka jalur pendakian, TNGGP memberikan syarat kepada para pendaki.
Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka Kembali 5 Maret
Para pendaki kata Wahju tidak menjalani tes rapid antigen, melainkan menjalani tes pemeriksaan kesehatan di area TNGGP sebelum diizinkan mendaki.
"Syaratnya sehat jasmani dan rohani. Ada empat tes untuk kesehatan yaitu satu oksigen, detak jantung, suhu tubuh, penyakit bawaan. Itu sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Cianjur yang perlu dipersiapkan oleh pendaki," ucap Wahju.
Namun jika saat pemeriksaan, ditemukan gejala Covid-19 seperti batuk, demam, suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, TNGGP kata Wahyu tak mengizinkan pendaki naik.
"Rapid tidak ada, tetapi tes kesehatan itu tadi. Kalau menunjukman tanda" batuk, demam di atas 38 derajat celcius kita tidak perkenankan untuk mendaki," tuturnya.
Baca Juga: Gunung Gede Pangrango: Sejarah, Mitos, dan Wisata yang Wajib Diketahui