Presiden Muhammadu Buhari mengutuk serangan itu sebagai "aksi terorisme" dari London, di mana dia menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua minggu, menurut juru bicaranya.
"Dia juga menyerukan upaya terbaik untuk dilakukan untuk menangkap kembali tahanan penjara yang melarikan diri, banyak dari mereka diyakini sebagai penjahat mematikan," kata Garba Shehu dalam sebuah pernyataan.
Dua kota di negara bagian Abia yang berdekatan diberlakukan jam malam sebagai tanggapan atas pembobolan penjara tersebut.