Hampir 2.000 Narapidana Kabur dari Tahanan di Nigeria

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 06 April 2021 | 05:19 WIB
Hampir 2.000 Narapidana Kabur dari Tahanan di Nigeria
Ilustrasi tahanan kabur. (Antara/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir 2.000 tahanan telah melarikan diri setelah pembobolan penjara di tenggara Nigeria. Kabarnya, aksi ini dikomandoi pada separatis bersenjata.

Sebuah fasilitas penjara dan pusat komando polisi di kota Owerri, negara bagian Imo, menjadi sasaran pada Senin pagi (5/4/2021) waktu setempat oleh orang-orang bersenjata yang menghancurkan sebagian dinding penjara dengan bahan peledak.

Sebagaimana melansir laman Guardian, Selasa (6/4/2021) aksi tersebut membebaskan 1.844 narapidana. Seorang petugas polisi ditembak dan terluka dalam serangan itu.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung, tetapi polisi mengatakan, orang-orang bersenjata itu berasal dari Jaringan Keamanan Timur - sayap militer dari kelompok separatis pro-Biafra yang dominan di Nigeria tenggara, Penduduk Asli Biafra (Ipob).

Baca Juga: 2 Tahanan Kabur Saat Jalani Isolasi di RS, Berikut Identitasnya

Sejak 2015, Nigeria tenggara telah mengalami kebangkitan paling mencolok dalam sentimen separatis sejak perang Biafra 1967-70.

Jutaan orang tewas selama konflik, banyak dari mereka karena kelaparan setelah blokade pemerintah di wilayah tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketika pasukan keamanan melancarkan tindakan keras yang kontroversial terhadap protes dan boikot massal, pemberontakan bersenjata telah tumbuh di wilayah tersebut.

Pada 2017, Ipob dilarang berorganisasi oleh pemerintah Nigeria, dan dicap sebagai organisasi teror yang disalahkan atas serangan terhadap personel keamanan dan warga negara.

Serangan terhadap polisi dan fasilitas negara telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok-kelompok itu mengaku membawa senjata, tetapi membantah serangan itu.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Kabur dari RSU Purbaratu, Polisi: Keduanya Tahanan Kejari

Juru bicara kepolisian Frank Mba mengatakan, bala bantuan telah dikirim, termasuk tim investigasi khusus baru untuk menangani kasus-kasus serangan yang tak henti-hentinya terhadap formasi / operator keamanan di wilayah tersebut".

Presiden Muhammadu Buhari mengutuk serangan itu sebagai "aksi terorisme" dari London, di mana dia menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua minggu, menurut juru bicaranya.

"Dia juga menyerukan upaya terbaik untuk dilakukan untuk menangkap kembali tahanan penjara yang melarikan diri, banyak dari mereka diyakini sebagai penjahat mematikan," kata Garba Shehu dalam sebuah pernyataan.

Dua kota di negara bagian Abia yang berdekatan diberlakukan jam malam sebagai tanggapan atas pembobolan penjara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI