Suara.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan seluruh korban meninggal dunia pasca bencana banjir bandang akibat badai siklon tropis Seroja di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mendapatkan santunan Rp 15 juta.
Hingga Senin (5/4/2021) pukul 19.00 WIB, tercatat sudah ada 84 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 71 orang masih hilang.
"Pemerintah akan memberi santunan masing-masing sebesar Rp 15 juta, jadi ini datanya masih bergerak karena masih ada yang belum ditemukan," kata Risma dalam jumpa pers virtual, Senin (5/4/2021).
Sedangkan terhadap korban luka akan diberi santunan masing-masing Rp 5 juta dan pengobatan.
Baca Juga: Kepala BMKG: Badai Seroja dan Banjir NTT Akibat Perubahan Iklim Global
"Kemudian korban luka itu terdata ada 27 orang dan kami akan beri santunan masing-masing Rp 5 juta," ucapnya.
Risma menyebut pihaknya juga akan mendata kerusakan rumah untuk menentukan mana rumah yang memerlukan bantuan mana yang tidak.
Kemensos akan terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tim Tanggap Bencana di NTT untuk penyaluran bantuannya.
"Besok kami kirim makanan tenda dan kasur selimut pakaian ke Sumba Timur. Diperkirakan bantuan kami yang malam ini gerak dari Maumere ke Adonara kemudian kami juga berikan bantuan ini kita siapkan ke Ende," tutur Risma.
Per 5 April 2021, Kemensos telah menggelontorkan dana sebesar Rp 2.619.056.695 untuk bantuan dan santunan korban bencana di NTT.
Baca Juga: Proses Evakuasi Korban Banjir Bandang di NTT
Santunan telah disalurkan kepada ahli waris dari 76 jiwa sebesar Rp 1.140.000.000, dan santunan korban luka berat sebanyak 27 orang sebesar Rp 135.000.000.
Kemudian ada bantuan 190 paket makanan anak, 191 paket makanan, 433 paket kebutuhan anak, 430 paket peralatan dapur keluarga, 750 unit matras, 30 unit tenda gulung, 315 unit kasur, 90 lembar selimut.
Lalu 4.000 kaus dewasa, 4.000 baju anak, 2.000 sarung, 500 selimut, 3.000 air mineral, 4.000 pampers, 166 kasur, 500 liter minyak goreng, 300 kg telur, dan 1.181 biskuit gabin.
Diketahui, badai siklon tropis Seroja telah menerjang 10 kabupaten dan 1 kota di NTT, antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Hingga Senin (5/4/2021) pukul 19.00 WIB tercatat sudah ada 84 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 71 orang masih hilang, 15 luka-luka, 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.
Kemudian kerugian materiil yang tercatat sejauh ini; 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan peringatan dini terkait bahaya Gelombang Tinggi 4 - 6 meter akibat siklon tropis Seroja yang berlaku dari tgl 5 - 6 April 2021.