Al Chaidar: Terlihat Pemerintah Terobsesi Sebut FPI Sebagai Teroris

Senin, 05 April 2021 | 20:38 WIB
Al Chaidar: Terlihat Pemerintah Terobsesi Sebut FPI Sebagai Teroris
Ilustrasi terduga terorisme. [ANTARA/HO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh, Al Chaidar, menyebut kekinian terkesan ada obsesi pemerintah untuk menyebut FPI sebagai teroris. Hal itu berkaca dengan adanya sejumlah kasus teror dan penangkapan terduga teroris akhir-akhir ini.

"Iya ada kemungkinan ke arah obsesi (pemerintah) menyebut FPI sebagai teroris," kata Al Chaidar saat dihubungi Suara.com, Senin (5/4/2021).

Padahal, kata dia, secara penelitian dirinya belum menemui adanya keterikatan FPI dengan jaringan teroris aktif yang ada. Adapun sepengetahuannya, Chaidar menyebut memang banyak eks FPI yang berbaiat ke ke jaringan terorisme yang ada terutama ISIS.

"Ya seperti kasus di Makassar saja misalnya, ustad Basri tahun 2015 merekrut orang-orang mantan FPI ya untuk dibaiat untuk mendukung ISIS. Tapi artinya mereka sudah meninggalkan FPI-nya," tuturnya.

Baca Juga: Pengacara Habib Rizieq Sebut Husein Hasny Kaki Tangan Intelijen

Lebih lanjut, ia menilai secara ideologi FPI dengan jaringan teroris yang ada kekinian jauh berbeda. Hal itu terlihat dari kepercayaan untuk berjihad.

"FPI kan amar ma'uf nahi mungkar ya dan dia kita golongan sebagai organisasi fundamentalis. Kalau jaringan teroris yang ada dia menggunakan wahabi takfiri kan. Kalau ditarik garis lurus ya beda," tuturnya.

Kendati begitu, terkait video pengakuan sejumlah terduga teroris yang beredar saat ini dirinya belum mempelajari lebih lanjut. Menurutnya, ia belum bisa beri penilaian.

Pengakuan Teroris

Sebelumnya beredar video pengakuan terduga teroris yang mengklaim sebagai simpatisan Front Pembela Islam (FPI). Berdasarkan video yang beredar di kalangan jurnalis, terduga teroris yang ditangkao di Jakarta tersebut bernama Nabil Al Jufri.

Baca Juga: Munarman Ngamuk Ada Teror Kaleng Isi Peluru di Depok: Ketololan Apa Lagi?

Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 23 detik itu, Nabil mengklaim mengetahui pembuatan bom yang direncakan Habib Husein Al Hasny terduga teroris di Condet, Jakarta Timur yang sebelumnya ditangkap Polda Metro Jaya.

"Saya atas nama Nabila Al Jufri selaku simpatisan FPI tahun 2019, saya mengetahui rencana pembuatan bom yang direncanakan oleh Habib Husein Al Hasny dan kelompoknya yang merupakan anggota laskar FPI dan simpatisan FPI," kata Nabil.

Nabil juga mengklaim pernah diperlihatkan rekaman video pembakaran bahan peledak bom yang ditunjukkan oleh seorang pria yang disebut-sebut bernama Bambang. Dalam video pengakuannya itu, Nabil juga mengklaim pernah melakukan penggalangan dana untuk pembuatan bom.

Sebelumnya, sempat beredar video pengakuan Ahmad Junaidi, terduga teroris yang diringkus pada Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya pada Senin (29/3/2021) lalu. Dalam video berdurasi 1 menit, 52 detik itu, Ahmad mengakui sebagai simpatisan FPI.

Ahmad mengakui menjadi simpatisan FPI sejak sang imam besar, Habib Rizieq kembali ke Tanah Air.

Tak hanya itu, dia juga mengakui tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib di bawah pimpinan Habib Husein al Hasni, terduga teroris lainnya di Condet, Jakarta Timur.

"Saya atas nama Ahmad Junaidi. Salah satu anggota simpatisan FPI semenjak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia dan saya juga tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Waratib d bawah pimpinan Habib Husein Al Hasni Condet yang diadakan setiap malam Jumat bergilir ke rumah-rumah semua anggota jemaah pengajian," demikian pengakuan Ahmad sebagaimana dikutip Suara.com, Sabtu (3/4/2021).

Dalam pengakuannya, Ahmad menegaskan hendak melakukan peledakan di industri berbasis asing, khususnya China. Hal itu bukan tanpa sebab, lantaran dia kerap membahas keadaan negara yang kini diklaim telah dikuasai oleh China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI