Suara.com - Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar ikut geram soal adanya benda mencurigakan di Depok, Jawa Barat bertuliskan FPI Munarman. Ia sempat melemparkan nyiyiran soal teror yang menyeret nama eks organisasi Front Pembela Islam (FPI).
"Enggak sekalian namanya dipasang dispanduk?" kata Aziz kepada Suara.com, Senin (5/4/2021).
Aziz pun menganggap bodoh kalau ada peneror yang malah membubuhkan namanya saat melakukan aksi. Ia menilai masyarakat sudah paham dengan sandiwara-sandiwara tidak cerdas seperti itu.
"Dungu dan pandir sekali kalau ada teroris menuliskan namanya sendiri. Rakyat sudah tahu ketololan-ketololan yang berulang kali dilakukan dalam sandiwara macam ini," tuturnya.
Baca Juga: Munarman: Goblok Sekali Jika Ada Orang Mau Meneror Tulis Namanya Sendiri
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar sebelumnya mengatakan, benda terbungkus bertuliskan FPI Munarman hebohkan warga Limo Depok, saat ini sedang ditangani tim gegana.
Benda terbungkus bertuliskan FPI Munarman itu diketahui berisi menyerupai magasin laras panjang dan beberapa butir peluru. Barang mencurigakan tersebut ditemukan warga di Jalan Grogol, Limo Kota Depok pada Minggu (4/4/2021) malam kemarin, sekitar pukul 20.00 WIB.
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, benda bertuliskan FPI Munarman itu ditemukan di belakang warung warga.
"Pukul 20.00 WIB lewat sedikit tadi, ditemukan barang mencurigakan persis di belakang warung," terang Imran Edwin kepada wartawan, dilansir dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Senin (5/4/2021).
Dia menjelaskan, benda terbungkus bertuliskan FPI Munarman itu sempat dipindahkan oleh warga sekitar lima meter dari warung.
Baca Juga: Teroris Ngaku Simpatisan, Kubu Rizieq: FPI Tak Terima Orang Sok Radikal
"Kemudian pemilik warung sempat memindahkan barang tersebut kira-kira 5 meter ke belakang warung, kemudian melapor ke polsek, polsek koordinasi, kemudian saya tadi koordinasi dengan polda," jelasnya.
Imran masih belum buka suara mengenai benda tersebut. Ia menyampaikan, benda itu berupa kaleng yang dibungkus kertas.
"Masih diteliti Gegana. Saya enggak bisa memastikan itu," ujar Imran.