Teroris Klaim Pendukung HRS, Ngaku Diajari Bikin Bom hingga Ilmu Kebal

Senin, 05 April 2021 | 14:46 WIB
Teroris Klaim Pendukung HRS, Ngaku Diajari Bikin Bom hingga Ilmu Kebal
Andriawan alias Maliq menambah sejumlah nama terduga teroris yang mengakui simpatisan Front Pembela Islam dan Habib Rizieq Shihab. [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Andriawan alias Maliq, terduga teroris mengaku sempat belajar ilmu kebal sebelum ikut berdemonstrasi membela Habib Rizieq Shihab. Pengakuan itu disampaikan Maliq lewat rekaman video berdurasi 1 menit 38 detik yang beredar di kalangan jurnalis.

Seperti video yang diterima Suara.com, Senin (5/3/2021),  mengaku sebagai simpatisan Front Pembela Islam. Dalam video itu, awalnya Maliq mengklaim tergabung dalam sebuah grup yang di anggotanya adalah pendukung Rizieq.

"Saya atas nama Andriawan Alias Maliq saya sebagai simpatisan FPI atau HRS saya tergabung dalam grup Yasin Warotip dalam pasca penembakan 6 laskar dan penangkapan HRS, FPI pada bulan Januari 2021," kata Maliq. 

Baca Juga: Ojol Tertotis Ciputat Ngaku Simpatisan FPI, Aziz Yanuar: Sudah Dikeluarkan

Dia juga mengakui tahu soal rentetan aksi teror yang sudah direncanakan Habib Husein Al Hasny, terduga teroris diduga anggota FPI di Condet, Jakarta Timur yang telah ditangkap polisi.   

"Saya mengetahui Habib Husein dan tim sudah membeli air keras yang digunakan pada saat ada demontrasi.  Saya diperintahkan oleh Agus dan Habib Husein membeli 15 liter aseton atau tiga jiregen untuk bahan pembuatan bom. Dan saya disuruh Zulmi Agus untuk membeli remote sebagai pemicu bahan peledak,"ujarnya. 

Di samping itu dia  mengaku sempat diajarkan tata cara pembuatan bom oleh seseorang bernama Zulmi Agus di rumah Habib Husein. 

"Saya pernah diajarkan tata cara membuat bom oleh Zulmi Agus di rumah Habib Husein namun sampai saat ini saya belum bisa membuat bom," klaimnya.

Dia juga mengaku pernah ikut ke rumah seseorang bernama Haji Popon untuk belajar ilmu kebal. 

Baca Juga: Teroris Ahmad Junaidi Ngaku Simpatisan FPI, PKS: Harus Ada Investigasi!

"Saya ikut ke rumah Haji Popon untuk mengisi ilmu kebal agar tidak sakit untuk persiapan demontrasi," ujarnya. 

Maliq juga mengaku sempat ditunjuk menjadi bendahara untuk mengumpulkan uang infaq dan sedekah dari majelis Yasin Warotip untuk kepentingan membeli aseton. 

"Saya dijadikan bendahara untuk mengumpulkan infaq dan shodaqoh dari majelis Yasin Warotip dan uang infaq itu saya gunakan untuk membeli aseton atas perintah Habib Husein dan Zulmi Agus. Demikian pernyataan saya, yang dibuat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari manapun. Assalamualaikum," tutupnya dalam video itu. 

REKOMENDASI

TERKINI