Terduga Teroris: Saya Belajar ke Haji Popon untuk Ilmu Kebal

Senin, 05 April 2021 | 14:03 WIB
Terduga Teroris: Saya Belajar ke Haji Popon untuk Ilmu Kebal
Andriawan alias Maliq menambah sejumlah nama terduga teroris yang mengakui simpatisan Front Pembela Islam dan Habib Rizieq Shihab. [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Andriawan alias Maliq menambah sejumlah nama terduga teroris yang mengakui simpatisan Front Pembela Islam dan Habib Rizieq Shihab. 

Dalam video yang diterima Suara.com, Senin (5/3/2021), Andriawan mengakui sebagai simpatisan HRS dan FPI. 

"Saya atas nama Andriawan Alias Maliq adalah simpatisan FPI atau HRS. Saya tergabung dalam grup Yasin Warotip pascapenembakan 6 laskar dan penangankapan HRS, FPI pada bulan Januari 2021," ujarnya dalam video berdurasi 1 menit 38 detik. 

Baca Juga: Simpatisan FPI Ungkap Operasi Senyap Peledakan Bom di Pangalengan via Video

Dalam video itu juga dia mengakui mengetahui sejumlah aksi teror yang sudah direncanakan Habib Husein Al Hasny, teduga teroris yang ditangkap di Condet. 

"Saya mengetahui Habib Husein dan tim sudah membeli air keras yang digunakan pada saat ada demontrasi. Saya diperintahkan oleh Agus dan Habib Husein membeli 15 liter aseton atau tiga jeriken untuk bahan pembuatan bom. Saya disuruh Zulmi Agus untuk membeli  remote sebagai pemicu bahan peledak," ujarnya. 

Selain itu, dia mengakui sempat diajarkan tata cara pembuatan bom oleh seseorang bernama Zulmi Agus di rumah Habib Husein. 

"Saya pernah diajarkan tata cara membuat bom oleh Zulmi Agus di rumah Habib Husein, namun sampai saat ini belum bisa membuat bom." 

Dia juga mengakui pernah ikut ke rumah seseorang bernama Haji Popon untuk belajar ilmu kebal. 

Baca Juga: Lagi-lagi Klaim Asal FPI, Teroris Ini Cerita Tim Senyap Teror Bom Pertamina

"Saya ikut ke rumah Haji Popon untuk mengisi ilmu kebal agar tidak sakit untuk persiapan demontrasi," ujarnya. 

Andriawan juga mengatakan dirinya dijadikan bendahara untuk mengumpulkan uang infaq dan sedekah dari majelis Yasin Warotip untuk kepentingan membeli aseton. 

"Saya dijadikan bendahara untuk mengumpulkan infaq dan shodaqoh dari majelis Yasin Warotip dan uang infaq itu saya gunakan untuk membeli aseton atas perintah Habib Husein dan Zulmi Agus.  Demikian pernyataan saya, yang dibuat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari manapun. Assalamualaikum," kata dia mengakhiri rekaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI