Akses Putus Diterjang Banjir, Bupati Flores Timur: Kami Butuh Alat Berat

Senin, 05 April 2021 | 13:45 WIB
Akses Putus Diterjang Banjir, Bupati Flores Timur: Kami Butuh Alat Berat
Banjir bandang menerjang salah satu desa di pulau Adonara, Flores Timur, Ahad (4/4). Antara/HO- BPBD Lembata.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Distribusi bantuan dan evakuasi korban banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terhambat, kata Bupati Flores Timur Anton Hadjon. Itu sebabnya, Anton meminta didatangkan alat berat untuk mengevakuasi korban dan membuat akses ke sejumlah kecamatan.

Lima jembatan terputus, sejumlah jalan raya tertimbun longsor. Selain jalur terputus, hambatan juga datang dari cuaca.

"Bantuan kita sedikit terhambat karena akses jalan laut dan darat terputus. Jalan laut gelombang masih tinggi, kemudian jalan darat putus karena jembatan roboh dan longsor menutup jalan," kata Anton, Senin (5/4/2021).

"Setelah kita melakukan pencarian kemarin yang menjadi prioritas sekarang adalah pembukaan akses, alat berat menjadi kebutuhan untuk membuka akses ke lokasi bencana." 

Baca Juga: Desa Bendosari Kabupaten Malang Diterjang Banjir Bandang, Lima Rumah Rusak

Warga terdampak banjir kini mengungsi di sejumlah lokasi.

Di antaranya, mereka menempati area Gereja Kristus Raja Waiwerang, Sekolah SMA Surya Mandala, kapela, Puskesmas Desa Wiburak, dan tiga titik yang berada di Desa Nele Lama Dike.

Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana terakhir dilaporkan belum dapat mencapai lokasi bencana. Mereka menempuh jalur darat dari Maumere ke Larantuka, selanjutnya masih akan menuju titik bencana di Pulau Adonara jika kapal memungkinkan untuk menyeberang.

Tim BNPB membawa bantuan makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.

Banjir bandang di Flores Timur, menurut catatan terakhir, menewaskan 44 orang, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak, dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

Baca Juga: Cerita Dibalik Mukjizat Kondisi Patung Maria dan Yesus Saat Banjir NTT

Kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI