Arizal dan tiga orang lainnya langsung menuju ke sebuah pulau terdekat dengan lokasi jatuhnya kapal.
"Berenang kami dari jam 9 sampai jam 4 sore dan jam 5 sore baru ada pertolongan," tuturnya.
Kekinian empat WNI tersebut sudah diserahkan kembali oleh pemerintah. Selain Arizal, terdapat pula Arsad Bin Dahlan (41), Khairudin dan Andi Riswanto (26). Mereka sama-sama berasal dari warga Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
"Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah pada pagi ini saya atas nama pemerintah Republik Indonesia menyerah terimakan empat saudara kita yaitu bapak Arsyad, bapak Arizal, bapak Riswanto, dan bapak Khairudin kepada keluarga," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers secara virtual, Senin.
"Saudara-saudara kita ini telah menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf selama 427 hari atau lebih dari 1 tahun 3 bulan," sambungnya.
Retno mengapresiasi kerja sama seluruh pihak terkait yang membantu proses pembebasan empat WNI tersebut. Adapun pihak yang membantu itu ialah dari TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Pemerintah Filipina melalui Western Mindanao Command (Westmincom).
Lebih lanjut, Retno menilai Indonesia mesti memperkuat aspek pencegahan, meningkatkan pengamanan di perairan Sabah oleh otoritas Malaysia, serta otoritas Filipina.
Selain itu, ia juga berharap ada peningkatan kewaspadaan oleh para nelayan tanah air yang bekerja di kapal milik Malaysia agar kejadian itu tidak berulang.
"Kita juga akan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada para pemilik kapal di Malaysia dan tentunya pengembangan ekonomi di daerah asal juga penting untuk terus dikembangkan."
Baca Juga: Akhirnya! 4 WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Kembali ke Keluarga