Kisah WNI 427 Hari jadi Tahanan Abu Sayyaf: Jarang Makan dan Takut Kena Bom

Senin, 05 April 2021 | 13:29 WIB
Kisah WNI 427 Hari jadi Tahanan Abu Sayyaf: Jarang Makan dan Takut Kena Bom
Arizal Kasta Miran, satu dari empat WNI korban selamat penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. (Dok Kemenlu RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arizal Kasta Miran, satu dari empat korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina kini bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Selama disandera, Arizal merasa tidak tenang dan sengsara.  Arizal bercerita mulanya ia bersama tiga orang lainnya hendak menarik pukat ikan pada 15 Januari 2020 pukul 19.00 WIB.

Tetiba sekelompok Abu Sayyaf naik ke kapal dan membuat panik.

Ia menyebut ada lima orang yang naik ke kapal dan dua orang lainnya tetap berada di kapal cepat atau boat. 

"Jadi kami semua pada berhamburan pada lari semua kemana-mana dan disuruh jangan lari terus kami dikumpulin di depan semua," kata Rizal di Kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (5/4/2021). 

Satu jam kemudian, Arizal dan tiga orang lainnya di bawa ke pulau Setangkai di daerah Suluk. Mereka tiba di sana sekitar pukul 15.00 WIB. 

Ia mengungkap selama disandera tidak ada penyiksaan secara fisik yang dialami. Tetapi ia tetap merasa tidak tenang.  Sebab mereka jarang mendapatkan makanan, bahkan bisa sampai tiga hari tidak makan. 

"Takut kena bom atau apa, emang sengsara betul lah kehidupan di sana. Kehidupan enggak kejamin, takut kenapa-kenapa kita di sana," tuturnya. 

Nekat Kabur 

Sebelum kembali ke pelukan keluarga, Arizal dan tiga orang lainnya sempat nekat untuk kabur. Mereka mendengar dari salah satu anggota kelompok Abu Sayyaf kalau tawanan akan dipindahkan ke Pulau Tawi.

Baca Juga: Akhirnya! 4 WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Kembali ke Keluarga

Saat dalam perjalanan di pagi hari, kapal yang mereka tumpangi itu terbalik karena dihantam ombak. Sontak empat WNI itu berusaha menyelamatkan diri. 

REKOMENDASI

TERKINI