Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memerintahkan jajarannya di Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk terjun langsung memberi bantuan bagi korban terdampak banjir bandang dan longsor.
"Saya minta Kakanwil NTT berikut kepala kantor Kementerian Agama yang daerahnya terdampak untuk proaktif membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah," ujar Yaqut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag yang dipantau secara virtual, Senin.
Menag menyampaikan rasa duka kepada para korban terdampak bencana banjir bandang serta longsor dan berharap mereka mendapatkan bantuan sesegera mungkin.
Ia juga berharap para korban bisa segera pulih dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Baca Juga: Pengiriman Logistik Untuk Korban Banjir Bandang di Flores Timur Terkendala
"Bersama-sama menyampaikan simpati duka cita untuk saudara kita di NTT yang sedang mengalami musibah banjir bandang dan tanah longsor, semoga segera mendapatkan pertolongan dan bisa segera di Recovery. Mudah-mudahan mereka juga dalam keadaan baik-baik saja," kata dia.
Sebelumnya, beberapa wilayah seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, dilanda banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Di NTT, banjir bandang menimpa wilayah Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat. Sementara di NTB, bencana banjir melanda Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sekitar 256 jiwa mengungsi akibat musibah tersebut. Dari data sementara, 44 orang meninggal dunia dan 24 jiwa masih dinyatakan hilang.
Adapun BMKG menyatakan banjir bandang yang terjadi di NTT dan sekitarnya disebabkan adanya siklon tropis Seroja.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini Gerak Cepat
"Siklon tropis Seroja di Perairan Kupang menyebabkan tinggi gelombang laut lebih dari enam meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan NTT," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.
BMKG memperkirakan siklon tropis Seroja akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan dengan kekuatan 55 knot (100 km/jam) dan kecepatan 10 knot (19 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Dengan semakin menguatnya siklon tersebut memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Serta potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.