Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan empat WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) kepada keluarga di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (5/4/2021). Empat WNI tersebut adalah Arsyad, Arizal, Riswanto, dan Kairudin.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan keempat WNI tersebut telah disandera oleh kelompok Abu Sayaf selama 427 hari.
"Saudara-saudara kita ini telah menjadi korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf selama 427 hari atau lebih dari 1 tahun 3 bulan," ujar Retno dalam jumpa pers secara virtual, Senin (5/4/2021).
Kata Retno, keberhasilan pemerintah memulangkan empat WNI ke Indonesia tak lepas dari hasil kerja semua
pihak. Karenanya, ia menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan, khususnya teman-teman dari TNI dan juga dari BIN.
Baca Juga: Urus Vaksin Corona, Menlu Retno, Erick Thohir dan Tim Kemenkes Datangi WHO
"Apresiasi juga kami sampaikan kepada Pemerintah Filipina, yaitu melalui Western Mindanao Command (Westmincom) yang telah membantu bekerja sama dalam pembebasan sandera ini," ucap dia.
Retno menyebut sejak tahun 2016 hingga saat ini, tercatat 44 WNI menjadi korban penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf. Dengan pembebasan ini, maka kata Retno tidak ada WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan.
Ia berharap kedepan pemerintah terus memperkuat aspek pencegahan dan meningkatkan pengamanan di perairan Sabah.
"Ke depan, kita harus memperkuat aspek pencegahan. Meningkatkan pengamanan di perairan Sabah oleh otoritas Malaysia dan dengan tentunya kerja sama dari kita dan juga dari Otoritas Filipina mutlak diperlukan," ucap Retno.
Selain itu, kata Retno kehati-hatian nelayan Indonesia yang bekerja di kapal ikan Malaysia juga penting untuk terus ditingkatkan.
Baca Juga: 1 Nelayan WNI Terbunuh dalam Misi Penyelamatan Sandera Tentara Filipina
"Kami juga akan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada pemilik kapal di Malaysia. Dan tentunya pengembangan ekonomi di daerah asal juga penting untuk terus dikembangkan," tutur dia.
Retno mengaku senang melihat empat WNI tersebut bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
"Selamat berkumpul kembali dengan keluarga dan kepada Ibu dan Bapak keluarga, selamat juga berkumpul dengan empat bapak-bapak ini yang tentunya sudah cukup lama keluarga menunggu saat berbahagia ini, pembebasan mereka dari penyanderaan dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga," katanya.
Sebelumnya, empat WNI yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) berhasil diselamatkan oleh Aparat Keamanan Filipina. Diketahui keempat WNI tersebut merupakan bagian dari 5 (lima) orang WNI yang diculik oleh ASG pada 16 Januari 2020 di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia.