Suara.com - Seorang wanita asal Taipei Baru dinyatakan selamat dari maut saat kereta Taroko Express yang ia tumpangi menabrak truk sebelum membentur terowongan.
Namun sayang, wanita bernama Chung Hui-mei ini harus kehilangan suaminya yang bernama Chang Hsin-sheng (56) dan dua anaknya, Chang En-hsiang dan Chang En-yun.
Menyadur Focus Taiwan Sabtu (03/04), rombongan satu keluarga ini sempat ketinggalam kereta dan memilih Taroko Express untuk mengejar perjalanan mereka ke Taiwan timur untuk Festival Penyapuan Makam.
Kondisi Chung Hui-mei kini stabil dan hanya menderita luka ringan di dahi dan lengannya.
Baca Juga: Pekerja Migran Asal Kabupaten Malang Meninggal Kecelakaan Kerja di Taiwan
Pada wartawan, Chung mengatakan keluarganya melakukan perjalanan dengan gerbong pertama, yang berada tepat di belakang mesin dan mengalami kerusakan terparah.
Menurut Chung, kereta itu membunyikan peluitnya saat mendekati terowongan, tetapi kereta itu melaju dengan kecepatan tinggi dan tampaknya tidak melambat.
Beberapa saat kemudian, kereta lari dari rel dan menabrak dinding terowongan, membuat orang-orang terlempar dari tempat duduk mereka dan meruntuhkan gerbong pertama, katanya.
Chung mengatakan bahwa ketika dia menemukan bantalannya, dia menemukan suami dan putranya di bawah tumpukan koper dan puing-puing logam, tetapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Dia mendengar putrinya memanggil tapi ketika Chung mencoba memindahkan puing-puing untuk menolong, dua anak muda lain menangis kesakitan dan memintanya berhenti, karena gerakan itu menyakiti mereka.
Baca Juga: Merasa Dikerdilkan China, Taiwan Mulai Produksi Massal Rudal Jarak Jauh
Ketiga anggota keluarga Chang kemudian dilaporkan tewas.
Hingga Sabtu pagi, 50 kematian telah dilaporkan dalam kecelakaan itu dan disebut sebagai kecelakaan kereta paling mematikan di Taiwan sejak 1948.