Suara.com - Latar belakang Noah Green, pria 25 tahun yang menyerang Capitol AS pada hari Jumat mulai terungkap. Menyadur Jerusalem Post Sabtu (03/04), Green adalah pengikut Nation of Islam.
Dalam Facebook miliknya, ia pernah menulis tentang akhir zaman, anti-Kristus dan pengendalian pikiran pemerintah. Noah yang pengangguran ini juga memuji Louis Farrakhan, pemimpin Nation of Islam yang terkenal anti-semit.
Farrakhan selama ini selalu mempromosikan teori konspirasi dan menyebut keterlibatan Yahudi dan Israel dalam serangan teroris 11 September di AS.
Dalam screenshot yang diperoleh dari berbagai sumber, Green menyebut dirinya sebagai 'Noah X' dengan gaya 'Malcolm X', mantan pemimpin Nation of Islam dari 70 tahun sebelumnya.
Baca Juga: Gedung Capitol AS Diserang, Pelaku Diduga Pengikut NOI
"Iman saya adalah satu-satunya hal yang mampu membawa saya melewati masa-masa ini dan iman saya berpusat pada keyakinan Yang Mulia Menteri Louis Farrakhan sebagai Yesus, Mesias, pengingat ilahi terakhir di tengah-tengah kita," tulis Noah.
Pada Desember 2020, ia mengajukan petisi untuk mengubah namanya menjadi Noah Zaeem Muhammad tapi tidak hadir saat sidang di Indianapolis Selasa lalu, New York Times melaporkan.
Facebook telah menghapus akun ini dari Facebook dan Instagram dan melakukan kontak dengan penegak hukum. Sedangkan polisi mengatakan belum mengetahui motivasi pelaku dan kini terus melakukan pendalaman.
"Jelas ini adalah seseorang yang secara aktif mencoba untuk menyerang siapa pun atau apa pun - kami tidak tahu sekarang," kata polisi.
"Apakah serangan itu dilakukan oleh penegak hukum, atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya dan kami akan melakukannya."
Baca Juga: Pejabat Tingkatkan Keamanan Capitol Sejak Teori Konspirasi 4 Maret Meluas