Haris Amir Falah: Tren Perempuan Jadi Teroris karena Lebih Militan

Sabtu, 03 April 2021 | 15:28 WIB
Haris Amir Falah: Tren Perempuan Jadi Teroris karena Lebih Militan
Mantan narapidana teroris Haris Amir Falah dalam Diskusi daring Polemik MNC Trijaya "Bersatu Melawan Teror", Sabtu (3/4/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Haris Amir Falah, mantan narapidana teroris, mengungkapkan para pelaku teror bom di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan dan serangan di Mabes Polri merupakan orang-orang dari jaringan lama.

Jaringan lama teroris itu, kata Haris, memang kerapkali mengadakan kelompok kajian di Makassar.

"Ini sel lama. Ini orang-orang yang rutin mengadakan kajian di Makassar,"  ujar Haris dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya "Bersatu Melawan Teror", Sabtu (3/4/2021).

Haris mengungkapkan, jaringan lama yang dia maksud adalah Jamaah Ansharut Daulah alias JAD yang berbaiat kepada ISIS.

Dia mengungkapkan, ada dua tempat di Makassar yang rutin dijadikan tempat teroris melakukan pembinaan kepada calon-calon pengantin, atau pelaku bom bunuh diri.

Selain di Makassar, ada tempat-tempat pertemuan kelompok JAD di sejumlah daerah Indonesia.

"Ada dua tempat yang memang rutin dijadikan tempat oleh mereka untuk melakukan pembinaan dan kemudian, pada saat yang tepat, mereka melakukan aksi. Selain di Makassar, ada tempat-tempat lain juga," kata dia.

Haris mengakui, jaringan JAD bersifat sel tertutup. Artinya, setiap kelompok JAD di satu daerah dengan wilayah lain tidak saling mengetahui, baik anggota maupun pemimpinnya.

Namun, setiap sel itu disatukan dengan akar pemikiran ekstrem yang satu. Para pembina juga rutin melakukan pengajaran kepada setiap anggota.

Baca Juga: Mantan Teroris Sebut Paham Radikal Masih Masif dan Menyebar

Selain itu, kata Haris, tren yang tampak kekinian adalah jaringan JAD merekrut kaum perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI