Suara.com - Orang-orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 penuh akan diperbolehkan melakukan perjalanan di Amerika Serikat tanpa harus menjalani tes dan karantina terlebih dahulu.
Hal itu diumumkan otoritas kesehatan Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Jumat (3/4/2021) sebagaimana dikutip Airlive.
Panduan tersebut tidak menyebutkan apakah orang memerlukan bukti vaksinasi untuk melakukan perjalanan, meskipun saat ini tidak ada maskapai penerbangan AS yang memerlukan dokumentasi tersebut.
Untuk perjalanan internasional, orang yang divaksinasi penuh tidak memerlukan tes Covid-19 sebelum melakukan perjalanan --kecuali diwajibkan oleh lokasi tujuan-- dan tidak perlu melakukan karantina mandiri setelah kembali ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Beri Perlindungan Hingga 6 Bulan
Meski menghapus prosedur tes dan karantina, CDC menekankan bahwa orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Seperti panduan CDC sebelumnya, memakai masker di transportasi umum seperti pesawat, bis dan kereta harus tetap dilakukan.
Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan perubahan panduan ini sama sekali tidak menghapuskan peraturan-peraturan lain yang dibuat pihaknya untuk menekan infeksi virus Corona.
Semua orang, terutama yang belum mendapat vaksinasi dihimbau untuk meminimalisir mobilitas. Jika tak memiliki tujuan penting, perjalanan diharapkan CDC untuk dihindari.
"Kami sama sekali tidak mengubah panduan kami untuk perjalanan yang tidak penting. Kami tidak merekomendasikan perjalanan saat ini, terutama untuk orang-orang yang tidak divaksinasi," kata Walensky dikutip CNN.
Baca Juga: Dampingi 2 Lansia, Pengantar Juga Bisa Ikut Divaksin Covid-19!
"Saya masih khawatir bahwa dengan 80% populasi yang tidak divaksinasi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikan pandemi ini," tambahnya.
Walensky mengatakan peraturan yang banyak dikritik itu tetap diberlakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi penularan varian baru virus Corona yang diklaim muncul karena aktivitas berpergian masyarakat.
"Kami sangat khawatir tentang varian yang dapat ditularkan. Banyak dari mereka telah melalui koridor perjalanan kami, jadi kami sangat berhati-hati sekarang dengan perjalanan," kata Walensky pada Maret lalu.
Dia mencatat bahwa setiap kali perjalanan meningkat, lonjakan kasus virus korona mengikuti, mengutip Hari Kemerdekaan, Hari Buruh, dan musim liburan.
Para ahli mengatakan bahwa AS tampaknya memasuki gelombang baru musim semi ini, yang sebagian disebabkan oleh lebih banyak perjalanan. AS rata-rata mencatat 63.974 kasus harian selama 7 hari terakhir, naik 11% sejak minggu lalu.