Suara.com - Seorang pria bersenjata menerobos masuk Masjidil Haram pada hari Selasa (30/03) sore. Pria ini langsung diamankan pasukan keamanan dan dilaporkan membawa sebilah pisau.
Menyadur Saudi Gazette Jumat (02/04) pria itu sempat meneriakkan ekspresi untuk mendukung kelompok dan organisasi teroris setelah shalat Ashar di lantai pertama masjid suci.
"Pria itu segera ditangkap dan tindakan hukum telah diambil terhadapnya," kata juru bicara kepolisian wilayah Makkah
The National News menggambarkan pria itu sebagai sosok yang mengekspresikan ekstremis rasis yang berada di luar doktrin Islam.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Seorang WNI Jadi Imam di Masjidil Haram Makkah?
Kepala Presidensi Dua Masjid Haram, Sheikh Abdul Rahman Al Sudais mengatakan aksi pria bersenjata ini meresahkan karena tak menghormati tempat ibadah.
"Pria itu tidak menghormati kesucian tempat ibadah. Tuhan telah menjadikan Masjidil Haram sebagai tempat ibadah, termasuk shalat, tawaf dan haji".
Sebelumnya, sebuah masjid di Arab Saudi menerapkan aturan khusus bagi jemaah asal Indonesia karena seorang WNI merayakan ulang tahun di masjid tersebut.
"Calon jamaah haji dan umrah, jadi kebiasaan dari Indonesia itu jangan terbawa ke sini. Yaitu salah satunya ulang tahun tiup lilin," tulis pria dalam video itu.
"Nah, masjid apung ini kenapa ditutup? Dulu itu karena ada orang Indonesia, salah satu oknum yang merayakan ulang tahun di pojok masjid ini," kata sang pemilik video.
Baca Juga: Detik-detik Mobil Sedan Tabrak Pintu Masjidil Haram, 1 Orang Ditangkap
"Dan sampai saat ini, itu jemaah haji dan jemaah umrah dari Indonesia itu dilarang ke sini dalam jumlah banyak. Tapi kalau misalkan dalam jumlah 5 orang maksimal 10 orang itu boleh," ujar pria dalam video tersebut.