Suara.com - Pemerintah kota terbesar di Brasil, Sao Paulo menggali makam tua untuk korban Covid-19 yang angka kematiannya melonjak tajam belakangan ini.
Menyadur Channel News Asia Jumat (02/04) penggali makam di area Vila Nova Cachoeirinha bekerja dengan baju hazmat putih.
Mereka membuka makam orang yang dikuburkan bertahun-tahun lalu, mengantongi sisa-sisa kerangka untuk dipindahkan ke lokasi lain.
Relokasi jenazah adalah standar dalam operasi pemakaman, kata sekretaris kota yang bertanggung jawab atas layanan pemakaman.
Baca Juga: Temuan Baru, Varian Baru Virus Corona Brasil Lebih Mematikan bagi Kaum Muda
Keputusan mendesak untuk menggali makam tua diambil karena Brasil terus mengalami lonjakan kematian sejak pandemi dimulai lebih dari setahun yang lalu.
Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 3.769 kematian baru akibat Covid-19 pada hari Kamis.
Bolivia mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan menutup perbatasannya ke Brasil karena khawatiran dengan varian baru yang terdeteksi di sana.
Sehari sebelumnya, lembaga biomedis Brasil, Butantan telah mendeteksi varian baru yang memiliki kesamaan dengan yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan.
Varian ini disebut lebih kebal terhadap vaksin dan lebih menular, seperti varian sebelumnya yang ditemukan di Brasil.
Baca Juga: Mengaku Rambut Kuncung Ikoniknya Buruk, Ronaldo Minta Maaf ke Emak-emak
Kota Sao Paulo melakukan 419 pemakaman pada hari Selasa. Angka ini adalah yang terbesar sejak pandemi dimulai.
Jika pemakaman berlanjut dengan kecepatan seperti itu, balai kota mengatakan perlu mengambil lebih banyak tindakan darurat.