Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga saat ini masih menyusun aturan penyelenggaraan ibadah selama bulan ramadan seperti salat tarawih.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah belum memastikan salat tarawih boleh dilakukan atau dilarang seperti tahun lalu demi pencegahan penularan virus di tempat ibadah.
"Terkait teknis maupun fatwa ibadah di Bulan Ramadan, masih dalam tahap pembahasan dan akan segera disampaikan kepada masyarakat jika sudah rampung," kata Wiku dalam jumpa pers virtual dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Meski begitu, dia menyebut pemerintah akan mempertimbangkan perkembangan situasi pandemi di tanah air dan tetap menjamin hak warga untuk beribadah.
Baca Juga: Mengapa Bisa Positif Covid-19 Usai Suntik Vaksin? Ini Sebabnya
"Pada prinsipnya, pemerintah berupaya untuk tetap menjami hak masyarakat dalam beribadah sesuai kepercayaannya masing-masing yang menjaga keamanan terhadap potensi penularan covid-19," ucapnya.
Untuk diketahui, tahun lalu pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Agama mewajibkan warga beribadah dari rumah saja selama Bulan Ramadan dan saat Hari Raya Idul Fitri demi mencegah klaster tempat ibadah.
Berbagai kegiatan tradisi seperti buka puasa dan sahur on the road juga dilarang, warga hanya boleh melakukan keduanya secara individu atau bersama keluarga inti saja.
Kegiatan takbiran tahun lalu juga cukup dilakukan di masjid atau mushola dengan menggunakan pengeras suara.
Baca Juga: Jelang Paskah dan Ramadan, Ganjar Pranowo : Cinta Bersemi di Jawa Tengah