Gunadarma Benarkan Penyerang Mabes Polri Pernah Kuliah Sampai Semester Tiga

Kamis, 01 April 2021 | 15:28 WIB
Gunadarma Benarkan Penyerang Mabes Polri Pernah Kuliah Sampai Semester Tiga
Teroris perempuan berjilbab serang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zakiah Aini (25), terduga teroris penyerang Mabes Polri ternyata pernah menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Zakiah tercatat mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2013 dan terdaftar sebagai mahasiswa aktif hanya selama 3 semester.

Terkait itu, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma, Irwan Bastian, mengatakan kekinian Zakiah sudah dikenakan drop out alias DO.

"Yang bersangkutan masuk tahun 2013 kemudian semester 5 dan seterusnya tidak aktif. Artinya, sesuai aturan yang berlaku di Universitas Gunadarma, yang bersangkutan sudah tidak lagi berstatus mahasiswa Gunadarma," kata Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma, Irwan Bastian, Kamis (1/4/2021).

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Gunadarma, Didin Mukodim menyatakan jika Zakiah tidak bisa dikatakan sebagai alumni. Sebab, dia tidak menyelesaikan masa studinya di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi tersebut.

Baca Juga: Cerita dari Rumah Zakiah Aini: Kapolsek Semangati Keluarga Itu

"Masuk tiga semester setelah itu tidak aktif lagi. Jadi tidak bisa dikatakan alumni karena tidak menyelesaikan masa studinya, tidak selesai," beber Didin.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui, penyerangan bersenjata pistol terhadap Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021), adalah perempuan berinisial ZA atau Zakiah Aini.

Dalam konferensi pers, Rabu malam, Jenderal Listyo menegaskan Zakiah Aini diduga berafiliasi dengan ISIS.

"Dia lone wolf, ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media," kata Sigit.

Sigit mengatakan, Zakiah Aini masuk ke kompleks Mabes Polri dari pintu belakang. Dari sana, dia langsung mengarah ke pos gerbang utama Mabes Polri.

Baca Juga: Zakiah Aini Minta Jauhi Bank karena Riba, Pengamat: Bisa Pilih Syariah

"Yang bersangkutan kemudian menanyakan ke anggota, di mana keberadaan kantor pos. Oleh anggota ditunjukkan arah ke kantor pos," sambungnya.

Kemudian, Zakiah Aini meninggalkan pos jaga. Tapi, tak lama, dia berjalan kembali ke arah pos jaga dan langsung melakukan penembakan sebanyak enam kali -- dua diantaranya menyasar anggota polisi.

"Dia menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos. Dua kali di luar, dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya."

Karena melakukan penyerangan, polisi lantas menembak mati Zakiah Aini. Setelah digelar olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan identitas Zakiah yang berusia 25 tahun dan tinggal di Jalan Lapangan Tembak Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

"Dari hasil olah TKP, ditemukan identitas yang bernama ZA, umur 25 tahun, alamat Jalan Lapangan Tembak Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur," beber kapolri.

Selain itu, kata Sigit, berdasarkan pelacakan, Zakiah Aini sempat mengunggah pernyataan di akun Instagram miliknya, 21 jam sebelum kejadian. Dalam unggahan itu, Zakiah Aini mengungkap bagaimana sepak terjangnya terkait organisasi klandestin.

"Selain itu, dari olah TKP di rumahnya, yang bersangkutan sudah membuat surat wasiat untuk orangtuanya," pungkas eks Kabareskrim Polri tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI