Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan tidak akan ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam terorisme. Dia juga meminta seluruh masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap ancaman terorisme yang dianggap nyata.
Hal itu disampaikan Moeldoko dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, terkait perkembangan situasi keamanan Indonesia, menyusul aksi terorisme di Gereja Katedral, Makassar dan Mabes Polri, Jakarta.
"Tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar. Upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adil dan seefektif mungkin," ucap Moeldoko menegaskan.
Mantan Panglima TNI itu menekankan, sebagaimana telah ditegaskan Presiden, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air.
Baca Juga: Ditanya Bu RT, Ayah Kandung Tak Tahu Zakiah Aini Pernah Ikuti Klub Menembak
Presiden juga telah memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk saling berkoordinasi dan meningkatkan kewaspadaan.
"Hal demikian dilakukan untuk menjamin bahwa negara hadir untuk memastikan keamanan seluruh rakyat Indonesia dari rasa takut," tutur Moeldoko.
Dia juga mengatakan pemerintah telah memiliki perangkat hukum dan strategi yang lengkap untuk membongkar sel teror hingga ke akar-akarnya, termasuk melalui pendekatan hard approach.
Moeldoko menegaskan terorisme adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia. Dia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menjaga satu sama lain, tetap waspada dan tenang, serta membantu aparat penegak hukum bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini.
"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga diimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," ujar Moeldoko. (Antara)
Baca Juga: Pasca Penembakan di Mabes Polri, Tetangga Kuatkan Keluarga Tersangka ZA