Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta marketplace memblokir akun yang menjual jasa pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin). Hal ini seiring temuan KTA club menembak yang mencantumkan Perbakin milik Zakiah Aini, pelaku aksi teror di Mabes Polri.
Bamoet yang merupakan Dewan Penasehat Pengurus Besar Perbakin meminta kepolisian turun tangan mengusut penjualan jasa pembuatan KTA palsu tersebut. Sebab, kata Bamsoet, penjualan KTA termasuk tindakan penipuan dan pemalsuan.
"Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan karena penyalahgunaan KTA palsu tersebut. Apalagi si penjual sampai mematok harga tinggi, antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu," kata Bamsoet kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).
Politikus Partai Golkar itu menegaskan bahwa untuk mendaparkan KTA Perbakin bukan hal mudah.
"Tidak semudah itu mendapatkan KTA Perbakin. Setiap KTA Perbakin dikeluarkan sendiri oleh lembaga Perbakin, bukan diperjualbelikan melalui marketplace," ujar Bamsoet.
KTA Bisa Beli di Olshop
Teror penembakan yang terjadi di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) mengejutkan banyak pihak. Pelaku yang belakangan diketahui bernama Zakiah Aini, mahasiswi berusia 25 tahun tersebut, ternyata memiliki kartu tanda anggota (KTA) Basis Shooting Club yang dinyatakan sudah dibekukan oleh Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Dari penelusuran Suara.com, KTA tersebut ternyata dijual bebas di Online Shop, seperti di Tokopedia, Bukalapak dan juga Shopee.
Untuk mendapatkannya, pembeli cukup merogoh uang sekitar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu-an serta memenuhi beberapa persyaratan umum, yakni identitas KTP atau SIM, Pas Foto 4x6, serta jenis Senjata/Unit dan No Seri.
Baca Juga: Diprotes Sejumlah Pihak, Polisi Anggap Sah Tembak Mati Peneror Mabes Polri
Tercatat ada beberapa pelapak yang menawarkan jasa pembuatan KTA club menembak tersebut.