Suara.com - Hari besar umat Kristiani yakni Jumat Agung jatuh pada Jumat, 2 April 2021. Lalu apa itu Jumat Agung? Simak penjelasannya berikut ini.
Jumat Agung tahun ini akan dirayakan pada tanggal 2 April 2021, perayaan Jumat Agung selalu diiringi dengan dua perayaan hari besar lainnya yakni Kamis Putih dan Minggu Paskah.
Hari Jumat Agung adalah sebuah perayaan yang dirayakan oleh umat Kristiani untuk memperingati pengorbanan dan penderitaan Yesus sebelum akhirnya dieksekusi di Yerusalem.
Baca Juga: Jelang Paskah, Penjagaan Gereja Katedral Makassar Diperketat
Hari Jumat Agung adalah hari dimana umat Kristiani memperingati penderitaan dan meninggalnya Yesus yang dieksekusi oleh pendudukan Romawi di Yerusalem.
Hari Jumat Agung sudah diperingati sejak berabad-abad lalu, salah satu bukti otentiknya ditemukan pada sekitar abad 4. Bukti itu berupa catatan harian seorang wanita kaya yang sedang berziarah di Yerusalem, di dalam buku itu menceritakan bagaimana perjalanannya menuju Yerusalem untuk memperingati Hari besar Jumat Agung.
Selain Perayaan Jumat Agung wanita tersebut juga menuliskan beberapa tradisi yang sudah dilakukan oleh umat Kristiani sejak lama, seperti Palm Sunday, Kamis Putih dan Minggu Paskah.
Peringatan Jumat Agung biasanya dilakukan dengan berdoa bersama di Gereja, acara kebaktian, pembacaan Al-Kitab, Khotbah, doa dan himne nyanyian.
Baca Juga: Apa Itu Kamis Putih? Ini Tata Urutan Peribadatannya
Tujuan dirayakannya Jumat Agung selain untuk memeperingati pengorbanan Yesus adalah sebagai momentum untuk meningkatkan ketawkaan dengan memanjaktkan doa-doa dan harapan.
1. Ajaran Tentang Pengampunan
Saat Yesus disalib ia meminta kepada Allah Bapa ampunan bagi mereka yang menyalib-nya, jika Allah Bapa saja mau memberikan ampunan kepada hambanya yang berdosa, mau seberat apapun dosa yang telah dilakukan. Seharusnya kita juga bisa mengampuni orang lain yang melakukan kesalahan kepada kita. Hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa ini adalah kita sebagai manusia seharusnya bisa untuk hidup dengan saling memaafkan karena hidup diiringi oleh rasa dendam hanya akan menimbulkan perasaan tidak tentram di dalam diri.
2. Mengajarkan Mental Pemenang
Yang dimaksudkan pemenang disini adalah bagi hambanya yang berhasil melewati ujian yang diberikan oleh tuhan, karena siapapun yang berhasil melewati sebuah ujian yang tuhan berikan pasti akan dinaikkan tingkatnya.
Setiap manusia diberikan ujian dengan tujuan untuk selalu belajar bagaimana cara menghadapi sebuah ujian dengan bijaksana dan benar. Pasalnya tidak mungkin tuhan memberikan ujian diluar dari kemampuan hambanya, artinya setiap ujian yang diberikan oleh tuhan bertujuan untuk membentuk mentalitas pemenang pada setiap hambanya.
Karena seorang mental seorang pemenang sejati tidak mungkin terbentuk dalam waktu yang singkat.
3. Penderitaan Bukanlah Sebuah Akhir
Peristiwa disalibnya Yesus adalah sebuah bentuk pengorbanan yang ia lakukan untuk menebus dosa-dosa seluruh hambanya, sebagai hamba yang beriman kita bisa meneladani peristiwa tersebut dengan cara bahwa dibalik segala jenis cobaan pasti kita akan memetik hal positif.
Oleh karena itu kita harus percaya bahwasanya sebuah penderitaan yang kita rasakan bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita
Kontributor : Dhea Alif Fatikha