Fakta Terbaru Zakiah Aini: Tertutup hingga Keluarga Sulit Berkomunikasi

Kamis, 01 April 2021 | 12:27 WIB
Fakta Terbaru Zakiah Aini: Tertutup hingga Keluarga Sulit Berkomunikasi
Temuan kartu Basis Shooting Club atas nama Zakiah Aini, terduga teroris di Mabes Polri. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ditemukan fakta baru di balik aksi nekat Zakiah Aini, terduga teroris wanita yang tewas saat menyerang Mabes Polri dengan menggunakan senjata api. Rupanya, wanita muda berisia 26 tahun itu dikenal sebagai pribadi yang tertutup dari lingkungan rumahnya.

Fakta itu diungkap Ketua RT setempat bernama Kasdi ketika ditemui di sekitar kediaman Zakiah, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi mengatakan, jika Zakiah tak pernah bersosialiasi dengan para tetangga. 

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Presiden Jokowi Perintahkan Kepala BIN Lakukan Ini

"Kami tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah, dengan tetangga. Udah mengucilkan diri aja di dalam rumah," katanya. 

Selain itu, Kasdi juga menyebutkan, jika Zakiah sulit sekali dihubungi keluarga, terutama sang kakak. Sebab, menurutnya, Zakiah suka mengganti nomor handphone.

"Nomor HP pelaku ini gonta-ganti. Ke keluarganya. Kakaknya nanya enggak ada," kata dia. 

Rumah kediaman Zakiah Aini di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa, Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dipasangi garis polisi. [Suara.com/Bagaskara]
Rumah kediaman Zakiah Aini di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa, Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dipasangi garis polisi. [Suara.com/Bagaskara]

Kasdi mengatakan, kakak kandungnya kerap kesulitan mengetahui nomor handphone milik Zakiah. Ketika dilacak juga disebut tak pernah ketemu.

"Ngelacak nomor HP pelaku ini enggak pernah ketemu, enggak tahu," ucapnya. 

Baca Juga: Sebelum Serang Mabes Polri, Zakiah Aini: Mah, Saya Mau Keluar Sebentar

Pergi Tanpa Pesan

Kasdi sebelumnya juga mengatakan jika keluarga sempat mencari-cari Zakiah Aini, pelaku penyerangan terhadap Mabes Polri setelah pamit keluar rumah. Meski sempat pamit, keluarga sempat mau melapor ke polisi karena Zakiah tak kunjung pulang hingga akhirnya mendapatkan kabar jika Zakiah tewas saat melakukan penyerangan ke Mabes Polri, Rabu kemarin. 

Kasdi mengatakan, awalnya Zakiah izin kepada ibunya untuk pergi keluar rumah pada Rabu pagi. Namun, menurutnya, wanita muda berusia 26 tahun itu tak menjelaskan soal lokasi yang dituju ketika pamit kepada ibunya. 

"Jam setengah 9 keluar katanya 'mah, saya mau keluar sebentar' tapi sampai seharian sampai magrib sampai meninggal itu enggak ada kabar," kata dia.

Menurutnya, keluarga juga tak mengetahui Zakiah pergi dengan siapa ketika pamit keluar rumah termasuk soal naik kendaraan apa ketika wanita muda itu pergi. 

"Karena kalau tidak ada yang jemput tidak mungkin, kalo pakai motor kan wajar tapi kan engga tahu," kata dia. 

Lantaran Zakiah tak kunjung pulang, lanjut Kasdi, keluarga sempat ingin melapor ke kantor polisi terdekat. 

"Kata keluarganya sih tadinya sudah mau lapor ke kepolisian dari pagi jam 9 pagi sampai magrib belum pulang-pulang," kata dia. 

Kasdi, Ketua RT tempat tinggal teroris wanita, Zakiah Aini di Ciracas, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara)
Kasdi, Ketua RT tempat tinggal teroris wanita, Zakiah Aini di Ciracas, Jakarta Timur. (Suara.com/Bagaskara)

Keluarga, lanjut Kasdi mendadak kaget ketika mendapatkan kabar jika Zakiah tewas karena penyerangan di Mabes Polri. Kabar itu diketahui ketika aparat kepolisian mendatangi kediaman Zakiah.

"Ya kaget lah pasti pas mendengar kabar. Apalagi ketika polisi datang ke sini," tandasnya. 

Kronologi Penyerangan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya, membeberkan kronologi saat Mabes Polri diserang teroris wanita bernama Zakiah Aini, Rabu kemarin. 

Menurutnya, Zakiah sempat berbincang dengan salah satu petugas yang sedang berjaga sebelum melakukan penyerangan. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers soal teroris wanita yang menyerang Mabes Polri. (Suara.com/Yaumal)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers soal teroris wanita yang menyerang Mabes Polri. (Suara.com/Yaumal)

Menurutnya, saat berbicang dengan petugas, Zakiah berpura-pura menanyakan kantor pos. Tak berapa lama, setelah menuju lokasi yang ditanyakan, pelaku kembali dan langsung menyerang petugas dengan senjata api. 

"Ditunjukan ke arah kantor pos tersebut. Namun, kemudian yang bersangkutan kembali, dan melakukan penyerangan ke anggota di pos jaga," kata Listyo di Mabes Polri, Rabu malam.

Dalam aksinya itu, kata Listyo, wanita muda itu sempat melepaskan enam kali tembakan kepada petugas. 

"Sebanyak enam kali. Dua kali di luar, menembak lagi kepada anggota yang di sebelah kanan," kata dia. 

Listyo menambahkan, jiksa petugas yang melakukan kontak senjata lalu dilakukan tindakan tegas terukur kepada Zakiah. 

"Dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan," kata dia. 

Teroris Lone Wolf ISIS

Dia juga menegaskan Zakiah Aini diduga berafiliasi dengan ISIS.

"Dia lone wolf, ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media," kata Listyo.

Mahasiswi Drop Out

Listyo mengungkap jika Zakiah Aini (25), wanita terduga teroris yang tewas saat menyerbu Mabes Polri berstatus mantan Mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Depok, Jawa Barat. 

Listyo mengatakan, saat menempuh semester lima, Zakiah diberhentikan alias drop out oleh pihak kampus.

"Yang bersangkutan (Zakiah Aini) mantan mahasiswa di suatu kasus dan DO (Drop Out) pada semeseter 5," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) malam. 

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menjelaskan jika wanita muda itu merupakan warga yang tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI