Suara.com - Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta menilai aksi lone wolf Zakiah Aini menyerah Mabes Polri terinspirasi dari aksi teror di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia mengamati ada beberapa persamaan isi surat wasiat oleh Zakiah Aini dengan surat wasiat teroris di Makassar.
"Zakiah ini yang menginspirasi kasus Makassar karena surat riwayatnya mirip, begitu surat Makassar itu muncul di media sosial kasus ini terjadi dan suratnya mirip, dugaan saya dia terinspirasi dari Makassar," kata Stanislaus saat dihubungi Suara.com, Kamis (1/4/2021).
Oleh sebab itu, dia meminta aparat untuk bersiaga penuh karena para teroris muda yang baru terpapar bukan tidak mungkin melakukan aksi serupa ke berbagai objek vital negara.
Baca Juga: Masih Cari Jati Diri, Alasan Kenapa Milenial Mudah Diajak Jadi Teroris
"Memang perlu saat ini ada peningkatan standard keamanan bagi objek vital karena ancaman teror terutama terhadap polisi dan tempat ibadah cenderung meningkat," ucapnya.
Diketahui, Zakiah sempat membuat surat wasiat dua halaman penuh yang berisi permintaan maaf kepada orang tua, mengingatkan keluarga untuk menjauhi bank karena riba, dan berhenti ikuti program pemerintah karena dianggap thaghut, hingga berharap mati masuk surga karena menyerang Mabes Polri.
Isi surat Zakiah ini tidak berbeda jauh dari surat wasiat yang ditinggalkan Muh Lukman Alfariz, pelaku pengeboman di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi.
Menurut keterangan polisi, keduanya juga terpapar ideologi kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang sudah mengeluarkan fatwa sejak 2015 untuk menyerang sendiri di negara masing-masing tanpa arahan.
Baca Juga: Surat Wasiat Terduga Teroris Makassar dan Mabes Polri Dibuat Orang Sama?