Zakiah Aini: Demokrasi, Pancasila, UUD, Pemilu Ajaran Kafir, Jelas Musyrik

Rabu, 31 Maret 2021 | 23:06 WIB
Zakiah Aini: Demokrasi, Pancasila, UUD, Pemilu Ajaran Kafir, Jelas Musyrik
ZA atau Zakiah Aini, penyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat wasiat pelaku teror Mabes Polri, Zakiah Aini (25) ditemukan oleh pihak keluarga di rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur. Dalam suratnya ia menyebut sistem dan dasar negara Indonesia sebagai ajaran kafir.

Pernyataan itu disampaikan dalam salah satu isi surat wasiat Zakiah Aini yang ditujukan kepada orang tua dan keluarganya, sebelum melakukan aksi teror di Mabes Polri sore tadi.

"Demokrasi, Pancasila, UUD, Pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar," tulis Zakiah dalam surat yang dikutip Suara.com, Rabu (31/3/2021).

Zakiah juga berpesan kepada ibu dan keluarganya untuk tidak mengikuti Pemilu.

Baca Juga: Geledah Rumah Zakiah Aini, Penyerang Mabes Polri, Polisi Temukan Hal Ini

Itu dikatakannya, lantaran Zakiah menganggap orang-orang yang terpilih dari hasil Pemilu itu justru bakal membuat hukum tandingan Allah SWT.

"Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar," tulisnya.

Diduga isi surat wasiat dari pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini. [Suara.com/dok]
Diduga isi surat wasiat dari pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini. [Suara.com/dok]

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui, penyerangan bersenjata pistol terhadap Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021), adalah perempuan berinisial ZA atau Zakiah Aini.

Dalam konferensi pers, Rabu malam, Listyo menegaskan Zakiah Aini diduga berafiliasi dengan ISIS.

"Dia lone wolf, ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Komisi III: Rangkaian Aksi Teror Jadi Simbol Teroris Tantang Perang Terbuka

Ia mengatakan, Zakiah Aini masuk ke kompleks Mabes Polri dari pintu belakang. Dia langsung mengarah ke pos gerbang utama Mabes Polri.

"Yang bersangkutan kemudian menanyakan ke anggota, di mana keberadaan kantor pos. Oleh anggota ditunjukkan arah ke kantor pos," kata Listyo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers soal teroris wanita yang menyerang Mabes Polri. (Suara.com/Yaumal)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers soal teroris wanita yang menyerang Mabes Polri. (Suara.com/Yaumal)

Kemudian, Zakiah Aini meninggalkan pos jaga. Tapi, tak lama, dia berjalan kembali ke arah pos jaga dan langsung melakukan penembakan.

"Dia menembak sebanyak 6 kali. 2 kali ke anggota di dalam pos. 2 kali di luar, dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya."

Karena melakukan penyerangan, polisi lantas menembak mati Zakiah Aini.

"Dari hasil olah TKP, ditemukan identitas yang bernama ZA, umur 25 tahun, alamat Jalan Lapangan Tembak Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur," kata Kapolri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI