Tim pencari juga sempat mengevaluasi dan berdiskusi terkait metode apa yang digunakan. Akhirnya diputuskan bahwa tim pencari CVR, menggunakan kapal pengisap lumpur.
"Kami istirahat satu minggu, terus kita mengevaluasi, kira-kira metode apalagi yang yang bisa kita gunakan di dalam pencarian black box itu. Terus kemudian kita berdiskusi, salah satunya kita menggunakan kapal pengisap lumpur kapal DSHD," kata dia.
Soerjanto pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak jajaran kementerian perhubungan, TNI AL, dari Basarnas, dari BPPT dengan petanya, masyarakat Kepulauan Seribu dan kepala daerah Kepulauan Seribu. Sebab kata dia, tak mungkin CVR ditemukan tanpa ada dukungan dari semua pihak.
"Tanpa bantuan dari teman-teman semuanya ini mustahil kami bisa menemukan black box dan salah satu semangat yang kami dapat adalah support dan doa dari masyarakat serta dari temen-temen semua. Tanpa adanya support dan doa ini, kami rasanya kok tidak mungkin bisa menemukan CVR seperti kita mencari jarum di tengah jerami," katanya.