Begini Cerita Kapal Pengisap Lumpur Temukan CVR Sriwijaya SJ 182

Rabu, 31 Maret 2021 | 16:27 WIB
Begini Cerita Kapal Pengisap Lumpur Temukan CVR Sriwijaya SJ 182
CVR Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak ditemukan. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselematan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menceritakan soal pencarian black box berisi cockpit voice recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, menggunakan kapal penyedot lumpur DSHD (Drag-head suction hopper dredger) di area pencarian.

Hal tersebut dilakukan karena area pencarian terdapat banyak lumpur. 

"Karena memang area di situ banyak lumpurnya, dengan kapal DSHD (Drag-head suction hopper dredger) ini kita melakukan pencarian dengan penyedot lumpur, kerjanya seperti vacum cleaner. Kami menyedot sampai kedalaman 1 meter di area 90 x 90 meter," ujar Soerjanto dalam jumpa pers, Rabu (31/3/2021).

Ia mengungkapkan selama tiga hingga empat hari pencarian, CVR juga tak kunjung ditemukan. 

Baca Juga: KNKT Ungkap Detik-detik Tergelincirnya Trigana Air di Halim Perdanakusuma

Tim pencari pun juga sudah memikirkan metode apalagi yang digunakan untuk mencari CVR agar segera ditemukan.

"3 hari atau 4 hari kita beroperasi, Kok belum ketemu. ini kita berpikir metode apalagi yang akan kita gunakan untuk mencari CVR. Saya sempat ditanya temen-temen, 'Sur (Soerjanto), kalau CVRnya nggak ketemu bagaimana?" saya bilang "saya nggak bisa jawab, saya belum siap menjawab kalau CVRnya enggak ketemu.' Saya, apapun usahanya, sampai nanti kita menyerah semuanya, baru saya akan mengatakan tidak sanggup," ucap dia.

Namun pencarian CVR membuahkan hasil. Tim pencari akhirnya menemukan CVR pada Selasa (30/3/2021) pukul 20.00 malam di lokasi dekat penemuan FDR.

"Sampai saat kemarin teman-teman bilang, "pak ini sudah hari terakhir pencarian dengan kapal ini. Kita sama-sama berdoa mudah-mudahan bisa ditemukan. Alhamdulillah, tadi malam yang merupakan malam terakhir di dalam pencarian lanjutan ini, bisa kita temukan CVR ini," tutur dia.

Soerjanto mengungkapkan penggunaan kapal penyedot lumpur dilakukan lantaran sudah satu bulan setengah, pencarian dengan menggunakan kapal selam tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Pakai Alat Seadanya, KNKT Klaim Terus Cari CVR Sriwijaya Air SJ182

"Dengan beberapa penyelam dari Basarnas dari TNI AL, temen-temen dari Kepulauan Seribu. Namun setelah 1 bulan setengah pencarian dengan menggunakan penyelam dengan segala peralatan yang kita punya, tidak membuahkan hasil," ucap Soerjanto.

Tim pencari juga sempat mengevaluasi dan berdiskusi terkait metode apa yang digunakan. Akhirnya diputuskan bahwa tim pencari CVR, menggunakan kapal pengisap lumpur.

"Kami istirahat satu minggu, terus kita mengevaluasi, kira-kira metode apalagi yang yang bisa kita gunakan di dalam pencarian black box itu. Terus kemudian kita berdiskusi, salah satunya kita menggunakan kapal pengisap lumpur kapal DSHD," kata dia. 

Soerjanto pun menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak  jajaran kementerian perhubungan, TNI AL, dari Basarnas, dari BPPT dengan petanya, masyarakat Kepulauan Seribu dan kepala daerah Kepulauan Seribu. Sebab kata dia, tak mungkin CVR ditemukan tanpa ada dukungan dari semua pihak.

"Tanpa bantuan dari teman-teman semuanya ini mustahil kami bisa menemukan black box dan salah satu semangat yang kami dapat adalah support dan doa dari masyarakat serta dari temen-temen semua. Tanpa adanya support dan doa ini, kami rasanya kok tidak mungkin bisa menemukan CVR seperti kita mencari jarum di tengah jerami," katanya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI